laporan morfometrik bioper

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
       Biologi perikanan sebagai dasar ilmu mengenai semua aspek-aspek yang berhubungan dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan selama hidupnya dan melakukan reproduksi untu melakukan reproduksi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Begitu yang terjadi pada ikan, pertumbuhan tersebut dapat di amati secara fisik atau melalaui pengamatan perkembangan jaringan. Pertumbuhan pada ikan dapat berlangsung lambat ataupun cepat.
       Pengenalam struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan, yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan di ingat dalam mempelajarijenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bektuk luar ikan sering kali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk bilateral simetris pada saat masi larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan pola tingkah laku yang khusus.
      Secara umum pengukuran karakter morfometrik ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfologi dari beberapa spesies ikan yang berbeda, atau spesies yang sama dari populasi yang berbeda. Metode morfometrik bersama dengan metode meristik menjadi dasar dalam pengklasifikasian ikan pada awal mula ilmu taksonomi ikan berkembang. Secara umum morfometrik terbagi dua yaitu tradisional morfometrik dan truss network morfometrik. Metode pertama adalah metode yang pertama dikembangkan sedangkan metode yang kedua adalah metode yang kemudian dikembangkan dari metode pertama.


1.2  Tujuan Praktikum
         Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu memahami dan menerapkan metode tradisional morfometrik dan meristik dalam kajian-kajian biologi perikanan. Dengan cara yang sama diharapkan mahasiswa.dapat juga mengaplikasikan program SPSS dalam kajian biologi perikanan khususnya dalam hal mengukur morfometrik ikan.




BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


      Pengukuran morfometrik merupakan pengukuran yang di ambil dari satu titik ke titik tampa melalui lengkukan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi bada atau rekor (Rajabnadia, 2009).

     Pengukuran bentuk ikan tidak terslepas dari morfologi ikan, yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah di lihat dan di ingat. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Sebulum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang biasa menunjukkan dimana habita ikan mengenal bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan ( Effendie,1997).

     Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan, yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah di lihat dan di dingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luarikan sering kali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan pola tingkah laku yang khusus ( Rajabnadia,2009).

      Studi morfologi didasarkan pada sekumpulan pada pengukuran yang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan. Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin, dan kedaaan lingkungan hidupnya. Faktor – faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan antaranya adalah makanan, pH, suhu, dan salinitas. Dengan demikian walaupun dua ekor ikan mempunyai umur yang sama, namun ukuran mutlak di antara keduanya dapat saling berbeda ( Turan,1998).

     Pengukuran berat dari berbagai penimbangan ikan yang paling tepat adalah dengan menggunakan timbangan duduk dan timbangan gantung, adapun keuntungan yang dimiliki dari kedua timbangan ini adalah berkejanya lebih teliti, pengaruh dari luar seperti angin dapat di kurangi, serta pandugaan pertama terhadap berat ikan yang di timbang tidak perlu dilakukan, karena secara langsung dapat menunjukkan beratnya (Abdul,1985).

    Ikan memiliki bentuk dan ukuran tertentu dan bebeda antara ikan yang satu dengan ikan yang lain. Hal ini menunjukkan ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan ukuran tubuh ikan di alam. Analisa morfometrik merupakan suatu analis atau pengamatan terhadap morfologi ikan tersebut sedangkan morfologi adalah ciri-ciri luar tubuh ikan yang terlihat dan harus di amati yang meliputi: bentuk tubuh, warna, bentuk overculum, mengukur antar bagian tubuh ikan (Effendi,2004).

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
  Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 29 November 2016 pada pukul 02.00 wib sampai dengan selesai, yang bertempat di Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan,Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah:
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No
Alat dan bahan

Jumlah
1

Ikan nila
30 ekor
2

Alat tulis
Seperlunya
3

Nampan
7
4

Timbangan
1 unit
5

Pengaris
1 unit
6

Tissue

1 gulung
7
Sabun
1 unit

8
Sarung tangan

1 pasang
9

Masker
1 unit
10

Wayer
1 unit

11
Laptop
1 unit


3.3  Cara Kerja

·         Disediakan alat dan bahan
·         Disediakan sampel ikan nila sebanyak 30 ekor per orang
·         Diletakkan diatas nampan masing-masing untuk di amati
·         Diukur panjang total ( TL) ikan satu persatu dengan mengunakan rol, TL diukur mulai ujung dari ujung mulut terdepan sampai bagian ujung ekor paling belakang
·         Di lakukan pengukuran panjang standar ( SL ) dengan menggunakan penggaris, panjang SL di ukur mulai dari ujung mulut sampai dangkal
·         Dilakukan pengukuran panjang kepala ( HDL), diukur mulai dari ujung mulut sampai bagian belakang overculum
·         Di lakukan hubungan panjang berat ekor (CPL), diukur dari bagian akhir sirip dubur sampai pertengahan pangjkal sirip ekor
·         Dilakukan pengukuran panjang moncong (SNL), diukur mulai dari ujung moncong sampai awal lubang mata
·         Dilakukan pengukuran tinggi sirip dorsal ( DD), diukur mulai dari dasar jari-jari sampai ujung jari-jari terpang sirip dorsal
·         Dilakukan pengukuran panjang dasar sirip dorsal ( DBL), di lakukan dasar jari-jari pertama sampai jari- jari terakhir siri punggung
·         Dilakukan pengukuran tinngi batang ekor ( CPD ), diukur mulai dari nilai terendah pangkal ekor
·         Dilakukan pengkuran tinggi badan ( BD ), diukur mulai dari bagian tubuh tertinggi
·         Dilakukan pengukuran panjang sirip dada ( PFL ), diukur mulai dari dasar sampai ujung filament terpanjang jari-jari sirip dada
·         Dilakukan panjang siri perut ( VFL ), diukur mulai dari dasar sampai ujung filament terpanjang jari-jari sirip perut
·         Dilakukan pengukuran tinggi kepala( HD), diukur mulai dari tengah pertengahan kepala pertengahan dada
·         Dilakukan pengukuran panjang sirip anal ( AFL), diukur mulai dari dasar filament terpanjang jari-jari sirip anal.
·         Dicatat hasil pengukuran dan penimbangan yang diperoleh
·         Setelah itu di ubah data pengukuran dari cm ke mm untuk memudahkan perhitungan
·         Dianalisa data pengukuran yang diperoleh dengan menggunakan Microsoft Office Exsel

3.4  Analisa data

·         Disalin data dari Exsel
·         Pilih variable view
·         Pilih name 1 di ubah menjadi spesies
·         No 2 dan 14 di ubah menjadi bagian morfometrik seperti SL,HDL,CPL, dan lain-lain
·         Lalu klik colum value di ubah menjadi nama-nama ikan ke seluruhan kelompok
·         Kemudian klik menu analize > classify > discriminant
·         Spesies masukkan ke group variable, klik difine range, minimum 1 maksimum 3
·         Karakter lainnya masukkan ke independent
·         Pilih, step wise method
·         Klik method > pilih mahalanobis distance > klik continue
·         Klik classify > use covariance matrik : within groups
·         Plot : combine groups
·         Klik statistic > within group correlation > continue
·         Klik ok
·          
Rumus
= M x
Nilai SL *(100/TL) ENTER.




BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan

hasil pengamatan terlampir di lampiran. 

 4.2  Pembahasan
       Dari analisis discriminant function ( DFA) dihasilkan 2 fungsi, fungsi 1 dan 2, sehingga fungsi-fungsi tersebut memiliki peran yang signifikasi dalam mendeskriminan ke 3 jenis ikan tersebut. Fungsi  eigenvalue  139,146 menerapkan bahwa  91,3 % dari total variance lebi banyak dari yang fungsi ke 2 keakraban dekat. Fungsi yang ke 2 dengan eigenvalue 3,718 menerapkan 8,7 % berarti keakrabatan nya dekat juga. Tetapi banyak nilai fungsi yang pertama dibandingkan dengan nilai yang fungsi ke 2.
       Tujuan dari struktur metrik adalah untuk melihat ke akraban diantara ke 3 ikan tersebut.pada  ikan yang satu dengan yang lainnya. Struktur metrik yang lebih banyak mendeskriminasi terdapat pada fungsi yang kedua pada struktur metrik. Sehingga banyak berperan di fungsi yang ke dua , akan tetapi tidak semua fungsi bintang berada fungsi yang ke dua, ada juga di fungsi yang satu.
Sedangkan pada canonical discriminant function pada fungsi satu dan 2dua terdapa diliat disebelah kanan dan sebelah kiri, disebelah kanan ada ikan kembung, dan disebelah kiri ada ikan ikan nila , dan ikan mujair , hampi keakrabannya hampir mendekat.




BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
  1. 1)      Struktur metrix yang lebih banyak mendeskriminasi terdapat pada fungsi pertama pada pada struktur metrix.
  2. 2)      Fungsi yang pertama dan yang kedua iakn nay hampir keakrabannya dekat
  3. 3)      Cara mencari nilai di pdss dengan rumus =nilai TL * ( 100/TL) enter
  4.    Rumus = M x
  5. 4)      Biologi perikanansebagai dasar ilmu mengenai semua aspek-aspek yang   berhubungan dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup
  6. 5)      Pengukuran morfometrik merupakan pengukuran yang di ambil dari satu titik ke titik tampa melalui lengkukan badan


5.2  Saran
Semoga kedepan lebih baik lagi, mudah- mudahan kakak asisten memberikan nilai yang tertinggi









DAFTAR PUSTAKA
Effendie,1997. Biologi perikanan Fakultas perikanan IPB, Bogor.
Effendie, 2004. Laut nusantara. Djambatan, jakarata.
Rajabnadia dkk. 2006. Penuntun praktikum biologi perikanan. Fakultas    perikanan
                  Dan ilmu kelautan, UNDIP,.
Rajabnadia,2009. Biologi perikanan. Yayasan NusantaRA, Yogyakarta.
Turan,C. 1998. A note on the examination of morfhometrik disfferentiation among
           Fish population: the truss system. Journal of the university of Mustafa
           Kemal, faculty of fisheris, Hatatyturky.
 














0 Response to "laporan morfometrik bioper"

Post a Comment

Advertising