BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah protein
berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda, Gerardus
Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme. Protein adalah senywa organik yang molekulnya sangat
besar dan susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa
asam-asam amino. Jadi, sebenarnya protein bukan merupakan zat tunggal, serta
molekulnya sederhana, tetapi masih merupakan asam amino. Oleh karena protein
tersusun atas asam-asam amino, maka susunan kimia mengandung unsur-unsur
seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu C, H, O, N dan
kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe, atau Mg.
Protein adalah
bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima
didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein.
Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar konzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial
untuk kehidupan.
Protein
mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein adalah salah
satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsi dari
protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok
besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada
tingkat molekular.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer –
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis,
seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam
sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu,
protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia.
Protein ditemukan oleh
Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami sama dengan
ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang
berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap
ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik.
Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.Sumber – sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur ,
Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-polongan dan
Kentang. Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam
kurung menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan
dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya.
B.
Klasifikasi Protein Pada Biokimia
Didasarkan Atas Fungsi Biologinya.
1. Enzim
Merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting.
Kira-kira seribu macam enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi
sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang
berbeda terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula. Molekul enzim biasanya
berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu rantai polipeptida dan
sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida. Contoh enzim: ribonuklease,
suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam poliribonukleat); sitokrom,
berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator pemutus ikatan
peptida tertentu dalam polipeptida.
2.
Protein Pembangun
Protein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk
struktur.
Beberapa
contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada kromosom;
glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur membrane,
merupakan protein komponen membrane sel; α-Keratin, terdapat dalam kulit, bulu
ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin,
terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam jaringan
penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis (ikat
sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).
3.
Protein Kontraktil
Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan
dalam proses gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen
tak bergerak dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel
(bulu cambuk).
4.
Protein Pengankut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul
tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah.
Sebagai contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang
mengandung besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut
oksigen dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut
oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat
pengangkut oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut
asam lemak dalam darah; β-lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam
darah; seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam darah.
5.
Protein Hormon
Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif.
Sebagai contoh misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa,
hormone adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone
pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.
6.
Protein Bersifat Racun
Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas
tinggi yaitu misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan
bahan makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan
terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin,
protein racun dari beras.
7.
Protein Pelindung
Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah
vertebrata. Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya
dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing,
dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin
dalam proses pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam mekanisme
pembekuan darah.
8.
Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme
dalam tubuh. Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yang terdapat
dalam putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.
25
Contoh Makanan yang mengandung tinggi protein
1. Daging. Daging sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan karena mengandung tinggi protein. Anda bisa memilih daging sapi atau daging kambing untuk memenuhi protein harian anda. Dalam 100 gram daging sapi mengandung 14 gram protein sedangkan dalam 100 gram daging kambing terdapat 27 gram kandungan protein, selain protein daging kambing juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti zat besi, vitamin B12, fosfor dan selenium.
1. Daging. Daging sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan karena mengandung tinggi protein. Anda bisa memilih daging sapi atau daging kambing untuk memenuhi protein harian anda. Dalam 100 gram daging sapi mengandung 14 gram protein sedangkan dalam 100 gram daging kambing terdapat 27 gram kandungan protein, selain protein daging kambing juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti zat besi, vitamin B12, fosfor dan selenium.
|
2. Ayam tanpa kulit. Daging ayam kaya akan kandungan protein hewani, dalam 3 ons menyediakan 27 gram protein. Selain ayam Kalkun juga merupakan sumber protein yang sangat baik. Untuk penyajiannya usahakan tidak digoreng karena akan mengandung banyak lemak. Anda bisa membuatnya menjadi sup dengan ditambah sayur-sayuran segar.
3. Telur. Protein dalam telur memiliki kualitas yang sangat tinggi karena asam
amino esensial yang dimilikinya hampir ideal untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Anda. Satu telur berukuran besar mengandung sekitar 6.3 gram protein
hewani, 3.6 gram protein dalam putih dan 2.7 gram protein dalam kuning telur.
Bagi anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi sebaiknya memilih putih telur
karena bebas lemak dan bebas kolesterol. Sedangkan Kuning telur mengandung
lemak jenuh dan kolesterol oleh sebab itu mengkonsumsi telur terutama kuning
telur tidak boleh berlebihan. Walapun kuning telur mengandung kolesterol tetapi
juga menyediakan zat besi dan vitamin D yang sangat baik untuk tulang.
4. Susu. Secangkir susu skim menyediakan 8 gram protein. Selain protein susu
juga menyediakan kalsium yang cukup tinggi. kalsium merupakan jenis mineral
penting untuk mempertahankan kepadatan tulang. And dapat menyajikan segelas
susu untuk sarapan dengan ditambahkan keju rendah lemak dengan biji bunga
matahari dan buah stroberi untuk camilan sehat yang tinggi protein.
5. Ikan laut. Berbagai jenis Ikan menyediakan protein hewani yang berkualitas
tinggi. Satu porsi 3 ons ikan tuna mengandung 22 gram protein, sedangkan ikan
salmon mengandung 19 gram protein dalam 3 ons. Jenis Ikan laut umumnya
mengandung asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung, selain
itu ikan memiliki kandungan lemak dan kolesterol lebih rendah jika dibandingkan
dengan daging sapi ataupun daging kambing.
6. Kepiting. Di dunia ada sekitar 5.000 spesies kepiting yang dikonsumsi oleh
manusia. Kepiting memang terkenal memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
sehingga sangat baik dikonsumsi bagi anak yang dalam masa pertumbuhan.
Kepiting merupakan makanan sumber vitamin dan mineral penting, rendah
lemak dan memiliki sedikit kalori. Kepiting juga mengandung asam lemak esensial
termasuk zat besi, seng, kalium, magnesium kalsium dan fosfor. Walaupun kepiting
mengandung banyak nutrisi penting akan tetapi anda juga harus
berhatai-hati dalam mengkonsumsi makanan yang satu ini karena mengandung
kolesterol yang cukup tinggi.
|
7. Belalang. Makanan yang satu ini bagi sebagian orang mungkin dianggap kurang
lazim untuk dikonsumsi dan mungkin juga dihindari oleh beberapa orang, perlu
anda ketahui bahwa belalang merupakan salah satu makanan sumber protein yang
cukup tinggi. Seperti diungkapkan pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor
(IPB) Profesor Ahmad Sulaiman, belalang merupakan hewan yang memiliki beragam
jenis kandungan nutrisi penting seperti protein, vitamin, asam lemak esensial
dan mineral. Karena kandungan proteinnya yang tinggi itu pula lah yang membuat
anda harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya karena bagi sebagian orang yang
alergi biasanya akan mengalami gatal-gatal.
8. Tahu. Makanan yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, tahu
merupakan makanan khas indonesia yang hampir selalu ada di menu sehari-hari
kita. Tahu merupakan salah satu makanan yang mengandung protein cukup baik per
4 ons tahu mengandung sekitar 10 gram protein. Harganya yang murah juga
menjadikan tahu sebagai makanan alternatif pengganti protein hewani.
9. Jamur. Makanan yang satu ini memang sudah mulai populer di masyarakat
indonesia. Selain rasanya yang lezat jamur diketahui juga memiliki kandungan
protein yang cukup tinggi. Jamur mengandung aneka mineral penting seperti besi,
selenium, kalium, fosfor, riboflavin, asam pantotenat, tembaga, dan seng.
Selain itu jamur juga rendah kalori sehingga sangat baik bagi anda yang ingin menurunkan berat badan. Anda dapat mengolahnya menjadi berbagai macam makanan seperti sup
jamur atau tumis jamur.
10. Ikan lele. Ikan yang satu ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
mengandung tinggi protein. Dalam satu porsi ikan lele, mengandung setidaknya
15,6 gram protein yang dapat memenuhi kebutuhan asam amino yang dibutuhkan
tubuh Anda.
11. Kacang almound. kacang almound menjadi penutup daftar makanan yang mengandung protein, kacang almound diketahui memiliki kandungan protein yang tidak kalah
dari jenis makanan lainnya, dalam 100 gram kacang almound mengandung 22 gram
protein. Selain itu almond juga mengandung lemak sehat yang baik untuk jantung.
12. Buah Apel dapat dikonsumsi baik dalam
keadaan mentah ataupun dimasak. 2 buah apel berukuran sedang menagndung sekitar
0,60 gram protein. dan jika didiris menghasilkan 0,30 gram protein.
13. Buah Manggis. Buah yang memiliki warna ungu ini mengandung 0,5 gram protein per 100
gram. 1 cangkir buah manggis mengandung sekitar 0,89 protein.
14. Jeruk keprok. Jeruk keprok juga salah satu buah yang kaya akan kandungan proteinnya.
1 buah jeruk berukuran besar menagndung 1 gram protein.
15. Buah pisang. Buah Pisang adalah salah satu buah yang memiliki manfaat yang cukup
banyak untuk kesehatan. Buah pisang mengandung 4 gram protein per 100
gram.
16. Blueberry . Blueberry selain mengandung protein tinggi juga kaya akan vitamin dan
mineral. Blueberry tersedia dalam beberapa
bentuk seperti kaleng, manis, tawar, mentah dan sirup. 1 mangkuk blueberry
mengandung 1.10 gram protein.
17. Buncis. Buncis dan kacang-kacangan
merupakan salah satu makanan yang kaya akan kandugan protein dan dianggap
sumber protein terbaik untuk vegetarian. Kacang-kacangan termasuk kacang
polong, lentil dan kacang-kacangan seperti Pinto, garbanzo, putih, ginjal dan
kacang kedelai, semuanya dikemas dengan protein. selain protein Kacang juga kaya akan kandungan sarat.
18. Buah Jambu mengandung 3 gram protein. Selain protein buah jambu juga mengandung kalsium dan jumlah tinggi vitamin C.
19. Buah Alpukat. Buah yang satu ini salah satu
makanan yang paling bergizi dan mengandung jumlah tinggi protein. Buah alpukat menyediakan 5 gram protein per 8
ons.
20. Asparagus. Sayuran hijau ini sangat fleksibel dan
dapat direbus, dipanggang, dikukus ataupun digoreng. Asparagus juga
merupakan makanan yang padat nutrisi. Setengah cangkir asparagus mengandung 2
gram protein.
21. Kembang kol. Mengandung 3gm protein per porsi. Kembang kol juga merupakan sumber
yang baik dari vitamin K yang bermanfaat sebagai anti-inflamasi yang dalam
tubuh. Selain itu Kembang kol juga kaya akan serat dan bermanfaat untuk saluran
pencernaan.
22. Buah kurma. Buah yang berasal dari daerah Arab ini adalah buah manis dan lezat
yang kaya akan kandungan gula alami. Buah Kurma merupakan sumber yang sangat
baik dari protein. dalam 100 gram buah kurma memberikan Anda 2,50 gram protein.
23. Brokoli. Brokoli diketahui mengandung rendah lemak, tinggi protein dan
mengandung nutrisi penting seperti Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C zat besi dan
serat makanan. ½ cangkir brokoli memberikan sekitar 2 gram protein.
24. Kecambah. Kecambah mengandung vitamin, mineral,
serat dan protein. Kecambah
juga mengandung beberapa senyawa organik yang memiliki sifat anti-kanker.
25. Jagung manis. Per porsi jagung manis
mengandung 3 mg protein. Jagung manis merupakan sumber antioksidan dan mengandung jumlah yang
cukup Vitamin B kompleks seperti tiamin, niasin, folat, pantotenat dan
asam.
C. Biosintesis Protein
Dalam proses
biosintesis protein molekul DNA berperan sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA.
Sedangkan RNA mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang
berlangsung dalam ribosom.dengan demikian aliran informasi genetika dalam sel
ialah sebagai berikut (anna poedjiadi,1994):
DNA → RNA → Protein
Dua tahap proses yang berlangsung dalam
pembentukan protein ialah (anna poedjiadi,1994):
- Tahap pertama disebut transkripsi yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA. Pada tahap ini informasi genetik diberikan kepada molekul RNA yang terbentukl selaku perantara dalam sintesis protein.
- Tahap kedua disebut translasi yaitu molekul RNA menerjenahkan informasi genetika kedalam proses pembentukan protein. Pada tahap ini asam-asam amino secara berurutan diikat satu dengan yang lain, sesuai pesan yang diberikan DNA. Biosintesis protein berlangsung dalam ribosom yaitu suatu partikel yang terdapt dalam sitoplasma.
Komponen yang terlibat dalam proses
biosintesis protein:
·
mRNA (messenger RNA)
·
tRNA (transfer RNA)
·
Ribosome Enzim-enzim
- mRNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya yaitu sekitar 5% dari seluruh RNA dalam sel pembentukan mRNA dalam inti sel ini menggunakan molekul DNA sebagai molekul cetakan dan susunan basa pada molekul mRNA merupakan komplemen salah satu rantai molekul DNA. Dengan demikian urutan basa purin dan pirimidin pada mRNA serupa dengan urutan purin dan pirimidin salah satu molekul DNA, dengan perbedaan basa timin diganti urasil. Mrna yang telah terbentuk dalam inti sel kemudian keluar dari inti sel dan masuk ke dalam sitoplasma (anna poedjiadi,1994).
- tRNA adalah asam nukleat yang molekulnya terdiri atas 73 sampai 94 nukleotida. Struktur molekul tRNA secara sederhana digambarkan berbentuk daun semanggi yang mempunyai beberapa buah tonjolan berupa lengan dan bagian yang melingkar atau lipatan.
- Bagian molekul tRNA yang penting dalam biosintesi protein ialah lengan asam amino yang mempunyai fungsi mengikat asam amino tertentu danlipatan anti kodon yang mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi pasangan dalam mRNA yang terdapat dalam ribosom (anna poedjiadi,1994).
Mahluk hidup berbeda
dalam kemampuannya melakukan sintesis ke – 20 asam amino. Juga berbeda dalam
hal bentuk nitrogen yang dapat digunakan sebagai prekusor gugus amino. Sebagai
contoh manusia hanya dapat melakukan sintesis 10 dari 20 asam amino yang
dibutuhkan sebagai pembangun dari unit biosintesis protein, kesepuluh asam
amino itu disebut asam amin o nonesensial atau asam amin o yang dapat diganti,
yang dibentuk dari amoniak dan berbagai sumber karbon. Kesepuluh asam amino
yang lain harus diperoleh dari makanan dan karenanya disebut nutritive esensial
atau asam amino yang tidak dapat diganti (lehninger,1994).
D. Manfaat Protein Bagi Tubuh Manusia
1.
Sebagai enzim
Protein memiliki peranan yang besar
untuk mempercepat reaksi biologis.
2.
Sebagai alat pengangkut dan penyimpan.
Protein yang terkandung daam
hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit.Protein yang terkandung
dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot.
3.
Untuk penunjang mekanis
Salah satu protein yang berbentuk
serabut yang disebut kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya
tahan tulang dan kulit.
4.
Sebgai pertahanan tubuh dan imunisasi pertahanan
tubuh
Proteun ini biasa digunakan dalam
bentuk antibody
5.
Sebaga Media perambatan impuls syaraf
6.
Sebagai pengendalian pertumbuhan.
Jika kekurangan protein, bisa
menyebabkan terganggunya pertumbuhan pada anak-anak.
7.
Membentuk jaringan pada tubuh dengan kandungan
asam aminonya
8.
Mencegah penyakit kwashiorkor dan marasmus.
Dimana kedua penyakit ini diakibatkan
oleh kekurangan protein.
9.
Asupan protein yang cukup juga dapat membantu dalam
proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon dan enzim
dalam tubuh.
E. Identifikasi Protein Sederhana
9 Macam Identifikasi Protein
Umumnya identifikasi
protein yang dilakukan adalah:
1. Uji Susunan Elementer Protein
2. Uji Kelarutan Protein
3. Uji Pengendapan Protein Dengan
Garam
4. Uji Pengendapan Protein Dengan
Logam Dan Asam Organik
5. Uji Biuret
6. Uji Ninhidrin
7. Uji Xantoproteat
8. Uji Penentuan Titik Isoelektrik
9. Kromatografi Kertas Asam Amino
Pada
percobaan yang menggunakan albumin telur, maka yang diambil sebagai sampelnya
adalah putih telurnya saja ditambahkan 50 mL akuades.
A.
UJI SUSUNAN ELEMENTER PROTEIN
Semua jenis protein
mengandung unsur C, H, O, dan N dan sedikit S dan P, Maka untuk mengetahui
unsur yang terkadung didalam protein dilakukan pengujian.
1.
Uji Adanya unsur C, H dan O
- Masukkan 1 mL albumin telur ke
dalam cawan porselen lalu tutup dengan kaca obyek di atasnya
- Amati permukaan kaca obyek
tersebut, jika ada pengembunan menunjukkan adanya atom H dan O
- Periksalah apakah tercium bau
rambut terbakar, jika tercium berarti menunjukkan adanya atom
- Periksalah apakah ada arang, jika
ada berarti menunjukkan adanya atom C
2.
Uji adanya unsur N
- Masukkan
1 mL larutan albumin telur dan 1 mL NaOH 10% ke dalam tabung reaksi lalu
panaskan
- Perhatikan
bau ammonia yang terjadi, jika tercium menunjukkan adanya unsur N
- Lalu
ujilah uapnya dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi akuades
3.
Uji adanya unsur S
- Masukkan
1 mL albumin telur dan 1 mL NaOH 10% lalu panaskan
- Tambahkan
4 tetes larutan Pb-asetat 5%
- Bila
larutan menghitam, berarti PbS terbentuk. Kemudian tambahkan 4 tetes HCl
pekat
- Jika
tercium bau belerang yang khas, menunjukkan adanya unsur S
B.
UJI KELARUTAN PROTEIN
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam
dan basa. Kelarutan protein dalam air, asam dan basa berbeda-beda, ada yang
mudah larut dan ada juga yang sukar larut. Namun, semua protein tidak larut
dalam pelarut lemak seperti eter atau khloroform.
Prosedur
pengujian kelarutan protein sebagai berikut:
- Masukan
ke dalam 5 tabung reaksi berturut-turut air suling, HCl 10%, NaOH 40%,
alkohol 96% dan kloroform masing-masing sebanyak 1 mL
- Tambahkan
ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut 2 mL albumin telur
- Kocoklah
dengan kuat dan amati kelarutannya
C.
UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN GARAM
Protein dapat diendapkan dengan garam berkonsentrasi tinggi.
Peristiwa pemisahan atau pengendapan protein oleh garam berkonsentrasi tinggi
disebut salting out. Semakin tinggi konsentrasi dan jumlah muatan ion dari
garam maka semakin mudah protein diendapkan. Prosedur pengujian pengendapan
protein dengan garam sebagai berikut:
- Masukan
2 mL albumin telur ke dalam 5 tabung reaksi
- Masing-masing
tabung reaksi bertutut-turut diisi larutan NaCl 1%, BaCl2 5%,
CaCl2 5%, MgSO4 5% dan (NH4)2SO4
jenuh setetes demi tetes sampai terbentuk endapan
- Tambahkan
kembali larutan garamnya secara berlebihan
- Kocok
dengan kuat, lalu amati perubahan yang terjadi
D.
UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM BERAT DAN ASAM ORGANIK
Sebagian besar protein dapat diendapkan dengan penambahan
asam-asam organik (seperti asam pikrat, asam trikloroasetat dan asam sulfonat)
yang membentuk garam proteinat yang tidak larut. Protein juga dapat mengalami
denaturasi irreversibel akibat penambahan logam-logam berat seperti Cu2+,
Hg2+, atau Pb2+.
Untuk
mengetahui pengendapan dengan logam berat dan asam organik dapat dilakukan
pengujian sebagai berikut:
- Masukan
ke dalam 5 tabung reaksi masing-masing diisi dengan 2 mL larutan albumin
telur
- Masing-masing
tabung berturut-turut ditambahkan 10 tetes larutan asam trikloroasetat
10%, asam sulfosalisilat 5%, CuSO4 5%, HgCl2 5% dan
Pb-asetat 5%
- Kocoklah
setiap tabung dan amati perubahan yang terjadi
E.
UJI BIURET
Uji biuret dilakukan untuk mengetahui adanya ikatan peptida
dari protein. Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih
tetapi negatif untuk asam amino bebas. Reaksi biuret juga positif terhadap
senyawa yang mengandung gugus -CH2NH2, -CSNH2,
-C(NH)NH2 dan -CONH2. Uji biuret positif ditandai dengan
terbentuknya senyawa kompleks yang berwarna ungu (violet) akibat dari reaksi
ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida penyusun protein.
Prosedur
Uji Biuret sebagai berikut:
- Masukan
zat yang diuji sebanyak 2 mL lalu tambahkan 1 mL NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4
0,2%
- Campurlah
dengan baik dan amati perubahan warna yang terjadi
F.
UJI NINHIDRIN
Uji Ninhidrin dilakukan untuk mengetahui adanya asam amino
bebas dalam protein. Uji ninhidrin positif jika terbentuk senyawa kompleks
berwarna biru tetapi prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna
kuning.
Prosedur
Uji Ninhidrin sebagai berikut:
- Isilah
tabung reaksi dengan 2 mL zat yang diuji
- Tambahkan
5 tetes pereaksi Ninhidrin, lalu panaskan di atas penangas air selama 5
menit
- Amati
perubahan yang terjadi
G.
UJI XANTOPROTEIN
Uji xantoprotein dilakukan untuk membuktikan adanya inti
benzena dalam protein. Asam amino yang mempunyai cincin benzena yaitu asam
amino tirosin, triptofan dan fenilalanin. Uji ini positif jika membentuk
endapan putih ketika ditambahkan asam nitrat pekat dan berubah menjadi kuning sewaktu
dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi
dan warnanya berubah menjadi jingga.
Prosedur
Uji Xantoproteat:
- Masukkan
2 mL zat yang diuji ke dalam tabung reaksi
- Tambahkan
1 mL asam nitrat pekat, perhatikan endapan putih yang terjadi
- Panaskan
selama 1 menit dan amati terbentuknya warna kuning
- Lalu
dinginkan di bawah air kran dan tambahkan NaOH 10% setetes demi tetes
melalui dinding tabung hingga terbentuk lapisan
- Perhatikan
perubahan warna yang terjadi
H.
UJI PENENTUAN TITIK ISOELEKTRIK
Titik isoelektrik (TI) adalah daerah pH tertentu dimana
protein tidak mempunyai selisih muatan atau jumlah muatan positif dan
negatifnya sama sehingga tidak bergerak bila diletakkan dalam medan listrik.
Protein mempunyai titik isoelektrik berbeda-beda dan pada pH isoelektrik, daya
kelarutan protein minimal sehingga menyebabkan protein mengendap.
Prosedur
penentuan titik isoelektrik sebagai berikut:
- Lima
tabung reaksi diisi masing-masing 1 mL larutan kasein
- Pada
setiap tabung ditambahkan 1 mL larutan buffer asetat masing-masing dari pH
3,8; 4,7; 5,0; 5,3 dan 5,9
- Kocok
campuran dengan baik dan catat derajat kekeruhannya setelah 0, 10, dan 30
menit
- Perhatikan
hasilnya, pada tabung berapa terbentuk endapan maksimal
- Lalu
panaskan semua tabung di atas penangas air
- Amati
hasilnya, pembentukan endapan kekeruhan paling cepat atau paling banyak
merupakan titik isoelektrik kasein.
I.
KROMATOGRAFI KERTAS ASAM AMINO
Salahsatu cara untuk mengidentifikasi protein adalah
menggunakan metode kromatografi kertas. Adapun proses pengujiannya sebagai
berikut:
- Sediakan
bejana kromatografi (20 x 20 cm), kemudian isilah dengan fase bergerak
(pelarut) yang terdiri dari n-butanol; asam asetat; air (4:1:5) setinggi
kira-kira 1 cm dari dasarnya. Tutuplah bejana, lalu biarkan pelarut
mencapai kesetimbangannya selama 10 menit.
- Ambil
kertas whatman No. 1 (20 x 10 cm) kemudian tandai garis batas dengan
pensil pada jarak 3 cm dari ujung bawah.
- Beri
tanda (.) pada garis batas sebanyak 3 buah dengan jarak antar titik
2,5 cm
- Totolkan
zat uji (misalnya alanin, tirosin dan lisin) 5-50 mikrogram
menggunakan pipa kapiler pada titik A = Alanin, T = Tirosin, L = Lisin.
Biarkan beberapa saat hingga noda mengering
- Masukkan
kertas ke dalam bejana sebagai ruang kromatografi yang berisi pelarut
dengan jalan digantungkan pada bagian atas sedemikian rupa sehingga bagian
bawah tercelup pelarut
- Biarkan
pelarut naik melalui serat-serat kertas sampai batas tertentu, kira-kira 1
cm di bagian atas kertas
- Keluarkan
kertas, lalu keringkan dengan udara terbuka atau menggunakan kipas angin
- Selanjutnya
semprot dengan pereaksi ninhidrin 0,5% dan keringkan pada suhu 100°C
selama +/- 5 menit
- Hitunglah
harga Rf masing-masing zat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini yaitu:
1. Protein
adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
2. Penggolongan
protein berdasarkan bentuknya yaitu 1) protein globular, 2) protein serabut
(fibrous). Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder,
protein tersier, dan protein kuartener. Fungsi protein antara lain ; Sebagai
biokatalisator (enzim, Sebagai protein transport, Sebagai pengatur pergerakan,
Sebagai penunjang mekanis, Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi, Sebagai
media perambatan impuls saraf, Sebagai pengendalian pertumbuhan. Dan pencernaan
protein, yaitu dari mulut, lambung, dan usus halus. Metabolisme protein terdiri
dari absorpsi dan transportasi protein, katabolisme protein, dan anabolisme
protein.
3. Kekurangan
protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari
Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan pertumbuhan, hati lemak,
marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan protein menyebabkan ; akan
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, obesitas, dehidrasi,
diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.
B. Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan
tidak hanya yang mengandung protein saja tapi juga unsur yang lain harus
dipenuhi agar dapat seimbang sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi tubuh.
REFERENSI
Anna,
poedjiadi, 1994, Dasar-dasar biokimia, Jakarta: UI-Press.
Estien Yazid, Lisda Nursati, Penuntun
Praktikum Biokimia, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2006
Fessenden,
R.J and Fessenden, J. S. 1989. Kimia
Organik jilid II. Erlangga: Jakarta
Girindra,
A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Marsetyo,
kartasapoetra, 1990, Ilmu gizi (korelasi gizi, kesehatan, dan produktivitas
kerja), Jakarta: PT. Rineka cipta.
Harper,
et al. 1980. Biokimia(Review of
Physiologycal Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta
Hart,H,
1987, KIMIA ORGANIK, alih bahasa:
Sumanir Ahmadi, Erlangga, Jakarta
Lehninger,
A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga,
Jakarta
Muchtadi,
D., Nurheni Sri Palupi, dan Made Astawan. 1992. Metode kimia biokimia dan biologi dalam evaluasi nilai gizi pangan
olahan. Hal.: 5-28, 82-92, dan 119-121.
Lehninger,
1994, Dasar-dasar biokimia jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Lehninger,
1994, Dasar-dasar biokimia jilid I1, Jakarta: Erlangga
Ophart,
C. E. 2003. Virtual Chembook.
Elmhurst college
Ridwan,
S. 1990. Kimia Organik edisi I.
Binarupa Aksara: Jakarta
Routh,
J.I, 1969, ESSENTIAL of GENERAL ORGANIC
and BIOCHEMISTRY, W.B.Sounders Company, Philadelphia
Wibowo,
luqman. 2009. Deskripsi dan macam-macam
tingkatan struktur protein. Bandung
Winarno,
F.G, 1997, KIMIA PANGAN dan GIZI,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
0 Response to "MAKALAH PROTEIN"
Post a Comment