Laporan Praktikum Kimia Organik - SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK


         BAB I
PENDAHULUAN

1.2       Latar Belakang
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Senyawa kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah di buktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyawa organik..
Pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan, berlaku klasifikasi senyawa kedalam senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organik, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senyawa organik hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk hidup.

1.2       Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan senyawa organik dan senyawa anorganik, baik secara fisik maupun kimia.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  
            Sekitar tahun 1850, kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik (Fessenden, 1997).
Pada mulanya, senyawa organik hanya menyebabkan terlibatnya senyawa yang diturunkan dari makhlik hidup. Makhluk hidup dianggap mempunyai ‘tenaga gaib’ yang dalam sintesis senyawa-senyawa tersebut. Pada tahun 1978, seorang kimiawan jerman, frederich wohler memanaskan ammonium sionat, beraal dari senyawa organik dan diperoleh senyawa urea. Lebih dari sejuta senyawa terdiri dari gabungan karbon dengan hidrogen, oksigen,nitrogen atau beberapa unsur tertentu. Keseluruhan senyawa tersebut merupakan bagian dari kimia organik. Unsur karbon sangat istimewa karena memiliki kemampuan untuk mengadakan ikatan kovalen yang kuat dengan sesamanya (Petrucci, 1987).

Senyawa organik terutama mengandung atom karbon dan atom hidrogen, ditambah nitrogen, oksigen belerang dan atom unsur lainnya. Senyawa induk untuk semua senyawa organik adalah hidrokarbon-alkana (hanya mengandung ikatan tunggal), alkena (mengandung ikatan rangkap karbon-karbon), alkena (mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon), dan hidrokarbon aromatik (mengandung cincin benzena) (Chang, 2004).
Metoda sol gel merupakan suatu metode yang digunakan untuk pembentukan senyawa-senyawa anorganik melalui suatu reaksi kimia pada temperatur yang relatif rendah. Selain itu, metoda sol gel merupakan metoda yang mudah dan telah banyak digunakan dalam sintesis senyawa organik mapun senyawa anorganik (Yulita, 2012).

BAB III
METODE KERJA

3.1  Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
-          Gelas Kimia 50 ml
-          Lempeng Seng
-          Timbangan Digital
-          Korek Api
-          Pengaduk
-          Tungku Segitiga
-          Kawat Kasa
-          Thermometer
-          Pembakar Spiritus
-          Gelas Ukur

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
-          Gula (Glukosa)
-          Aquadest (H2O)
-          Arang
-          Garam (Nacl)
-          Alkohol

 3.1 Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum ini adalah :
3.3.1        Sifat Fisika senyawa organik dan senyawa anorganik
a.         Ditimbang lempeng seng sebagai X1.
b.         Ditimbang lempeng sel bersamaan dengan arang sebelum pembakaran       sebagai X2
c.         Bakar Arang tersebut hingga menghasilkan abu dengan bantuan bahan bakar minyak.
d.         Ditimbang Abu hasil pembakaran bersama lempeng seng sebagai X3.
e.         Dihitung kadar abu.
f.          Ditentukan kadar senyawa organic dan anorganik dalam arang.

3.3.1 Sifat kimia senyawa 2organik-anorganik
a.         Dilarutkan 2 gram gula (glukosa) kedalam 25 ml aquadest.
b.         Dididihkan lalu diamati titik didih larutan gula.
c.         Dicacat hasilnya.
d.         Dilarutkan 2 gram garam (NaCl) kedalam 25 ml aquadest.
e.         Dididihkan lalu diamati titik didih larutan garam.
f.          Dicatat hasilnya.
g.         Dihitung kenaikan titik didih gula dan garam.
h.         h.         Ditentukan harga Kb masing – masing senyawa organik dan anorganik
i.          i.          Dijelaskan perbedaan kenaikan titik didih kedua senyawa tersebut



BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



http://www.makalahku.net/2016/05/laporan-praktikum-kimia-organik-senyawa.html


4.3 Pembahasan
Senyawa organik  adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Sedangkan senyawa non organik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun materi atau benda tak hidup. Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan posfor (P). Senyawa organik merupakan dari seluruh atau sebagian atom yang terkandung didalam jasad hidup. Sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang merupakan semua senyawa kimia yang jika dipanaskan terbentuk endapan dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen. Senyawa anorganik pada umumnya berasal dari sintesis mineral.
Pada percobaan kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengindetifikasi unsur penyusun senyawa tersebut serta mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan anorganik. Umumnya golongan senyawa organik dan senyawa anorganik mempunyai karakteristik yang menandakan perbedaan pada kedua golongan senyawa tersebut seperti dilakukan dengan cara pembakaran,  pemanasan dan menguapannya.
Percobaan selanjutnya dilakukan untuk melihat perbedaan sifat  senyawa organik dan anorganik karena pemanasanPada percobaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya unsur nitrogen pada senyawa organik tersebut dan tes paling sederhana untuk mendeteksinya yaitu tergantung pada kecenderungan senyawa tersebut menghasilkan amoniak. Sampel senyawa organik yang digunakan adalah arang yang direaksikan kemudian dipanaskan guna untuk mempercepat terjadinya reaksi. Hasil positif didapatkan dengan adanya gas dengan bau yang khas dari larutan tersebut.
Uji selanjutnya yaitu membandingkan senyawa organik dan anorganik dari pemanasan. Sampel senyawa yang digunakan yaitu HCl dan senyawa yaitu akuades. Dari perlakuan diperoleh hasil bahwa HCl yang memiliki titik didih yang lebih rendah lebih cepat mendidih dan menguap dibandingkan dengan akuades. Hal ini menunjukkan bahwa senya organik ketika dikenakan pembakaran ataupun pemanasan akan lebih mudah terurai dibandingkan dengan senyawa anorganik yang sukar terurai ketika dilakukan pembakaran atau pemanasan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah ada dapat disimpulkan bahwa;
1.       Sifat dari zat-zat yang tergolong dalam senyawa organik adalah dapat terbakar, cepat menguap, dapat meleleh, tidak dapat larut dalam air dan lambat bereaksi.
2.       Sedangkan sifat dari zat-zat yang tergolong dalam senyawa anorganik adalah tidak  terbakar, lambat menguap, tidak meleleh, dapat larut dalam air dan cepat bereaksi.
3.       Beberapa uji yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi unsur penyusun suatu senyawa antara lain uji dengan pembakaran senyawa anorganik, pemanasan, dan ionisasi.
4.       Perbedaan senyawa organik dan anorganik dapat dilihat dari sifat fisika dan kimia seperti keadaan saat pemanasan senyawa organik akan lebih mudah mendidih dan menguap dibandingkan senyawa anorganik serta perbedaan ionisasi (dissosiasi), dan kelarutan.
5.2 Saran
Ø  Praktikan hendaknya mematuhi apa yang disampaikan oleh asisten agar tujuan praktikum ini bermanfaat dan untuk menghindari terjadinya kecelakaan dalam melakukan praktikum.
Ø  Alangkah baiknya apabila sebelum melakukan praktikum dimulai dengan membaca do’a.
Ø  Pada praktikum ini dijelaskan bahwa senyawa organik dan anorganik sangat berperan penting dalam sisi kehidupan kita. Maka sudah seharusnya bagi kita untuk bertasbih kepada allah Swt atas karunianya.


DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Dwi Ari dan Tuhu Agung R., 2003, Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai Adsorben Dalam Penyisihan Cod Dari Limbah Cair Domestik Rumah Susun Wonorejo Surabaya, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 4. Universitas Pembangunan Naasional. Jawa Timur.
Chang, R.p 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep IntiEdisi Ketiga Jilid I. Erlangga: Jakarta.
Fessenden, R. J., dan Fessenden, J. S., 1997Dasar-Dasar Kimia OrganikBina Aksara: Jakarta..
Petrucci, Ralph. 1987. Kimia Dasar I. Erlangga. Jakarta.
Yulita R, Upita S  dan Yetria R., 2012, Optimasi Proses Kalisinasi pada Sintesis Komposisi TiO2/Kitisan, Jurnal Kimia Unad, Vol. 1. Universitas Andalas. Jakarta

0 Response to "Laporan Praktikum Kimia Organik - SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK"

Post a Comment

Advertising