1. GOLF
Golf adalah permainan luar ruang yang
dimainkan secara perorangan atau tim yang berlomba memasukkan bola ke dalam
lubang-lubang yang ada di lapangan dengan jumlah pukulan tersedikit mungkin.
Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat pemukul yang disebut klab
(stik golf). Golf adalah salah satu dari permainan yang tidak memiliki lapangan
permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang golf yang masing-masing
memiliki desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan
utama dalam golf adalah "memainkan sebuah bola dengan stik golf dari
daerah tee (teeing ground) ke dalam lubang dengan satu pukulan atau beberapa
pukulan berikutnya sesuai dengan Aturan".
1.1. Anatomi Padang Golf
Padang golf Damai Indah, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara Olahraga golf
dimainkan di suatu lahan yang dirancang secara khusus. Lahan ini biasa disebut
lapangan golf atau padang golf (golf course). Suatu padang golf memiliki
sejumlah lubang (hole) yang umumnya terdiri dari 9 lubang atau 18 lubang.
Pukulan pertama dimulai dari teeing ground. Pukulan pertama ini dinamakan
teeing shot. Rumput di teeing ground dirawat dengan baik. Setelah pukulan
pertama, pemain memukul bola lagi dari posisi bola terakhir setelah pukulan
pertama. Bola itu bisa mendarat di fairway ataupun di rough. Rumput di fairway
dipotong pendek sehingga bola mudah untuk dipukul. Sedangkan di rough,
rumputnya lebih panjang daripada di fairway sehingga bola sulit untuk dipukul.
Pemain terus memukul hingga bola masuk ke lubang (hole atau cup). Setiap hole
hanya memiliki satu lubang.
Setiap hole biasanya memiliki rintangan atau hazards. Rintangan terdiri
atas dua macam yaitu; rintangan air seperti sungai atau danau, dan bungker
(bunker) berupa cekungan berisi pasir Green mengacu pada area putting.
Di green pemain hanya diperbolehkan memakai stik golf yang disebut
putter. Rumput di green dipotong sangat pendek sehingga bola bisa bergulir
dengan mudah. Lubang harus berdiameter 108 mm (4.25 inci), selalu berada di
rumput dan memiliki kedalaman sedikitnya 100 mm (3.94 inci). Cup biasanya
selalu ditandai dengan sebuah bendera sehingga pemain bisa melihatnya dari
kejauhan.
Suatu course memiliki batas yang ditandai dengan pasak-pasak. Di luar
tanda itu, dinamakan zona out of bounds atau singkatnya OB. Bila bola pemain
mendarat di zona OB maka pemain akan menerima penalti 1 pukulan dan mengulang
pukulan dari tempat sebelumnya.
Pada kebanyakan lapangan golf, ada beberapa fasilitas tambahan yang bukan
merupakan bagian course itu sendiri. Seperti practice range yang disertai
practice green, bunker, dan driving area tempat melatih pukulan jarak jauh.
Selain itu disediakan pula arena berlatih (practice course) yang biasanya lebih
mudah dan lebih pendek daripada lapangan golf biasa.
Hole diklasifikasikan berdasarkan par. Par adalah jumlah pukulan yang
diharapkan dapat dipenuhi pegolf yang bermain 'aman', di setiap hole. Sebagai
contoh, pada hole par 4, seorang pemain golf yang memiliki kemampuan diharapkan
untuk mencapai green dalam dua pukulan (satu kali teeing shot, atau pukulan
pertama, dan satu pukulan mendekati hole 'approaching shot'), dan melakukan dua
kali putting untuk memasukkan bola ke lubang. Dalam golf suatu hole bisa
digolongkan ke dalam par 3, par 4, atau par 5.
Par suatu hole biasanya ditentukan berdasarkan jarak dari teeing ground
ke green. Jarak teeing ground ke green pada suatu hole ber-par 3 adalah antara
100 sampai 250 yard (91-244 meter). Hole ber-par 4 adalah 251-475 yard (225-434
meter), sementara hole ber-par 5 lebih dari 476 yard (435 meter) walaupun ada
juga hole par 5 yang sejauh 600 yard (548 meter). Pada sebagian besar padang
golf 18 lubang, total pukulan adalah 72 kali yang terdiri dari 4 lubang ber-par
3, 10 lubang ber-par 4, dan 4 lubang ber-par 5. Par sebuah hole dapat dinaikkan
dan bisa pula diturunkan. Bila sebuah lapangan golf digunakan untuk turnamen
tingkat internasional, hole par 5 yang dinilai terlalu pendek untuk ukuran
rata-rata kemampuan pegolf kaliber internasional, maka kebanyakan hole par 5
yang pendek akan diturunkan par-nya menjadi hole par 4. Dalam kondisi seperti
ini, adalah lumrah untuk kemudian bila kita menemukan lapangan golf yang 70 par
atau 71 par saja (bukannya 72 par lagi).
1.2. Bermain Golf
Satu ronde biasanya terdiri atas 18 lubang. Dalam golf ada dua jenis permainan:stroke
play dan match play. Pukulan pertama dipukul dari teeing ground kecuali pada
permainan yang disebut foursomes (dua tim yang terdiri dari dua orang
berkompetisi).Anggota dari setiap tim memukul bergantian dengan menggunakan
satu bola.
Pukulan-pukulan selanjutnya dipukul dari posisi bola terakhir mendarat.
Pukulan pertama dari teeing ground disebut tee shot. Pukulan untuk mencapai
green disebutapproach. Selanjutnya pukulan di green untuk menggulirkan bola ke
lubang disebut putting. Bila pemain berhasil memasukkan bola ke lubang tidak
dari green, maka pukulan itu disebut chip-in.
Dalam golf yang diincar adalah jumlah pukulan sesedikit mungkin. Pemain
harus memasukkan bola ke lubang dengan jumlah pukulan yang sedikit. Makin
sedikit makin baik. Pemain biasanya berjalan di lapangan untuk memukul bola
selanjutnya, sendirian ataupun dalam suatu grup yang terdiri dari dua, tiga,
atau empat orang. Pemain juga biasanya didampingi seorang caddy (caddie). Caddy
bertugas membawa peralatan pemain dan membantu pemain menyelesaikan suatu hole
dengan memberi saran.
1.3. Skor
Skor dalam golf berbeda dengan skor dalam permainan lain. Pemain menang
bila mendapat skor yang sedikit (bahkan hingga minus). Berbeda dalam sepak bola
ataubola basket yang menentukan grup dengan skor terbanyak sebagai pemenang.
Tabel skor golf:
Istilah papan
skor Spesifikasi istilah Definisi
·
-3 double-eagle (albatross) tiga pukulan di
bawah par
·
-2 eagle dua pukulan di bawah par
·
-1 birdie satu pukulan di bawah par
·
0 par jumlah pukulan sama dengan par
·
+1 bogey satu pukulan di atas par
·
+2 double bogey dua pukulan di atas par
·
+3 triple bogey tiga pukulan di atas par
Selain istilah-istilah di atas, ada juga yang dinamakan hole in one yaitu
memasukkan bola dari teeing ground ke lubang dalam satu kali pukulan.
Biasanyahole in one hanya terjadi pada hole ber-par 3.
1.4. Tipe Pukulan Dalam Golf
b.
Fairway shot Stik golf jenis iron atau wedge
biasa digunakan untuk melakukan pukulan ini.
c.
Bunker shot Pukulan ini dilakukan jika bola
mendarat di atas bunker. Pukulan ini biasanya menggunakan sand wedge.
d.
Punch atau knockdown adalah pukulan rendah yang
dilakukan untuk menghindari cabang pohon atau angin yang kuat di atas.
e.
Putting adalah pukulan yang dilakukan di atas
green dan menggunakan putter dan bagi sebagian besar pegolf merupakan pukulan
tersulit.
f.
Approach shot adalah pukulan yang dilakukan
untuk mendekatkan bola ke green. Pukulan ini biasanya dilakukan pada jarak yang
sedang atau dekat. Tipe approach shotterdiri dari 3 jenis
g.
Pitch adalah approach shot yang menerbangkan
bola ke atas green atau dekatgreen. Pitch shot biasa dilakukan dengan
menggunakan iron 6 hinggalob wedge.
h.
Flop adalah approach shot yang lebih tinggi lagi
dan langsung berhenti sesaat setelah menghantam tanah. Pukulan ini dilakukan
ketika pemain harus menghadapi rintangan untuk mencapai green. Flop biasa
dilakukan dengan menggunakan stik golf sand wedge atau lob wedge.
i.
Chip adalah approach shot yang rendah ketika
bola terbang rendah dan kemudian bergulir mengarah ke green.
1.5. Peralatan
a.
Stik golf, Ada tiga tipe stik golf (club) yaitu:
wood, iron, dan putter. Wedge adalah iron yang digunakan untuk memukul pada
jarak yang pendek. Wood digunakan untuk memukul jarak yang sangat jauh.
Sedangkan iron pada jarak menengah. Putterhampir selalu digunakan untuk
melakukan pukulan di atas green.
·
Tee digunakan untuk melakukan tee shot di atas
teeing ground.
·
Diameter bola golf minimum adalah 42,67 mm dan
harus bermassa lebih dari 45,93 gram. Ada 3 jenis bola golf.
·
Shaft (tangkai) digunakan di antara grip dan
kepala club.
b.
Peralatan lain, Pegolf memakai sepatu khusus
untuk golf dan mengenakan sarung tangan pada tangan sebelah kiri. Ada pula tee
(pasak) yang digunakan untuk melakukan tee shotdi atas teeing ground.
1.6. Amatir Dan Profesional
Ada dua jenis pemain dalam olahraga golf, yaitu "Amatir" (AM)
dan Profesional (PRO).
a.
Pegolf Amatir
Pegolf
amatir adalah pegolf yang bermain golf untuk kesenangan pribadi, dan
berdasarkan kecintaan terhadap olahraga golf. Pegolf amatir tidak
menerima/tidak diperbolehkan menerima hadiah uang dalam bermain golf. Bila
terjadi pelanggaran, maka 'status amatir' pegolf ini akan hilang, dan tidak
bisa disebut pegolf amatir lagi. Status amatir adalah syarat untuk bermain
dalam turnamen amatir. Kehilangan status amatir akan mengakibatkan seorang
pegolf tidak bisa bermain dalam turnamen amatir.
b.
Pegolf Profesional
Pegolf
profesional adalah pegolf yang menjadikan bermain golf sebagai pekerjaan.
Pegolf profesional diperbolehkan menerima hadiah uang dalam sebuah turnamen
profesional. Untuk menjadi pegolf profesional, seorang pegolf perlu mengikuti
semacam kualifikasi. Setelah lulus kualifikasi inilah seorang pegolf dapat
menyandang predikat pegolf profesional dan berhak memegang kartu tanda pegolf
profesional.
2. TENIS MEJA
Tenis meja atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga
raketyang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini ialah
"bola ping pong" (Tionghoa : 乒乓球; Pinyin : pīngpāng qiú).
Permainan ini menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi
karet yang biasa disebut bat, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang
berbentuk meja. Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan
Tenis Meja Seluruh Indonesia)[1] dan di dunia adalah ITTF (International Table
Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 215 negara dan PTMSI tercatat
sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961
2.1. Peralatan Permainan
a. + Raket
Raket
terbuat dari lapisan kayu tipis yang pada permukaannya dilapisi karet khusus.
Ukuran panjangnya adalah 6.5 inchi (16.5 cm) dan lebar 6 inchi (15 cm). Lapisan
tipis ini bisa di tambahkan lapisan fiber glas, karbon atau bahan lain sehingga
bat menjadi ringan dan tahan getar.
b. + Bola
Bola
tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram.[3] Biasanya berwarana putih atau
orange dan terbuat dari bahan selluloid yang ringan. Pantulan bola yang baik
apabila djatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan
pertama antara 24-26 cm. Pada bola pingpong biasanaya ada tanda bintang dari
bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas
tertinggi dari bola tersebut yang biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen
resmi.
c.
Meja lapangan
2.2. Cara Bermain
a.
Permainan tunggal
·
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
·
Servis berganti pemain setiap mencapai poin
kelipatan 2.
·
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari
segala penjuru lapangan.
·
Permainan satu set berakhir apabila pemain
mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali
kemenangan set.
·
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika
selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
b.
Permainan ganda
·
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
·
Servis bergantian setiap poin kelipatan 5.
·
Pemain bergantian menerima bola dari lawan
·
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke
ruang kamar sebelah kanan lawan.
·
Permainan satu set berakhir apabila pemain
mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali
kemenangan set.
·
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika
selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
3. ROUNDERS
3.1. Permainan Rounders
Permainan rounders adalah salah satu permainan yang menggunakan bola
kecil. Permainan ini sangat membutuhkan kerja sama dan kekompakkan para pemain.
Aturan-aturan yang ada dalam permainan ini, hampir sama dengan permainan kasti
atau permainan kipers.
A.
Teknik bermain Rounders
Ada tiga teknik bermain rounders, yaitu : melempar, menangkap, dan
memukul bola.
1.
Teknik melempar bola, Dalam bermain rounders,
pemain harus dapat menguasai teknik melempar bola dengan baik.
1)
Melempar bola melambung, Gerakannya :
·
Berdiri santai, satu tangan memegang bola,
·
Posisi badan seorang ke arah sasaran lemparan,
·
Mata memandang ke arah sasaran lemparan,
·
Langkahkan satu kaki ke depan,
·
Lempar bola dengan cara mengayunkan tangan
dengan kuat ke depan melewati samping kepala,
·
Lemparkan bola hingga melambung.
2)
Melempar bola mendatar setinggi dada, Gerakannya
:
·
Berdiri santai, satu tangan memegang bola,
·
Posisi badan seorang ke arah sasaran lemparan,
·
Mata memandang ke arah sasaran lemparan,
·
Langkahkan satu kaki ke depan,
·
Lempar bola dengan cara mengayunkan tangan
dengan kuat ke depan melewati samping kepala, Lemparkan bola mendatar setinggi
dada.
B.
Teknik menangkap bola.
Menangkap bola dapat dilakukan dengan kedua tangan atau satu tangan. Teknik
menangkap bola disesuaikan dengan arah datangnya bola, seperti melambung,
mendatar, atau menyusur tanah.
1.
Menangkap bola melambung, Gerakannya :
·
Badan berdiri tegak, langkahkan satu kaki ke
depan,
·
Letakkan kedua telapak tangan saling berhadapan,
dengan kedua lengan lurus ke atas,
·
Lihat arah datangnya bola,
·
Berlarilah sesuai dengan gerakan bola,
·
Tangkap bola.
2.
Menangkap bola mendatar setinggi dada, Gerakannya
:
·
Badan berdiri tegak, langkahkan satu kaki ke
depan,
·
Letakkan kedua telapak tangan di depan dada
saling berhadapan,
·
Lihat arah datangnya bola,
·
Ketika menangkap bola, kedua tangan ditarik ke
arah dada.
3.
Menangkap bola menyusur tanah, Gerakannya :
·
Langkahkan kaki kiri ke depan,
·
Lutut kaki kiri ditekuk, lutut kaki kanan
menempel di tanah,
·
Kedua telapak tangan saling berhadapan dan
berada di depan lutut kaki kanan,
·
Lihat arah datangnya bola.
·
Ketika bola datang, tangkap bola tersebut.
C.
Teknik memukul bola.
Dalam permainan rounders, pemain harus dapat memukul bola. Teknik memukul
bola ada dua cara, yaitu teknik pukulan melambung dan teknik pukulan mendatar.
1.
Pukulan melambung, Gerakannya :
·
Posisi kedua kaki terbuka,
·
Salah satu tangan memegang kayu pemukul dan
tangan yang lain meminta bola melambung,
·
Kemudian pegang kayu pemukul dengan kedua
tangan,
·
Badan menghadap ke arah datangnya bola, tangan
yang memegang tongkat berada di arah yang berlawanan dengan posisi badan,
·
Ketika bolanya datang pukul bola sekuat-kuatnya,
·
Hasil pukulan diharapkan dapat melambung juga.
2.
Pukulan mendatar, Gerakannya :
·
Posisi kedua kaki terbuka,
·
Salah satu tangan memegang kayu pemukul,
·
Tangan yang lain meminta bola mendatar,
·
Kemudian, pegang kayu pemukul dengan kedua
tangan,
·
Posisi badan menghadap ke arah datangnya bola,
tangan yang memegang tongkat berada di arah yang berlawanan dengan posisi
badan,
·
Ketika bola datang pukul bola sekuat-kuatnya,
·
Ayunan kayu pemukul secara mendatar agar setelah
dipukul bola bergerak mendatar juga.
3.2. Bermain Rounders
A.
Bentuk lapangan
1.
Lapangan rounders berbentuk segi lima.
2.
Panjang sisi lapangan 15 m.
3.
Base atau tiang hinggap
4.
Base terdiri atas lima base dengan ukuran 40 cm
x 40 cm. Tempat pelambung atau pitcher plate berukuran 40 cm x 80 cm.
B.
Kayu pemukul
1.
Kayu pemukul berukuran panjang maksimal 1 meter,
garis tengah kayu pemukul 7 cm.
C.
Aturan permainan
1.
Pemain Satu regu terdiri dari 12 pemain, setiap
pemain harus memakai nomor dada. Pemain rounders dipimpin oleh seorang kapten
regu.
2.
Regu penjaga
Tugas
regu penjaga selama permainan rounders adalah :
·
Menghalangi pemain regu pemukul yang berlari ke
base atau ke tiang hinggap,
·
Melambungkan bola untuk regu pemukul,
·
Menghalangi pemain regu pemukul masuk ke home
base.
3.
Pelambung atau pitcher
Tugas
pelambung atau pitcher yaitu, melemparkan bola ke pemain yang akan memukul bola
(batter). Pitcher terdiri atas pitcher plate dengan salah satu kaki.
4.
Nilai
Pemain
akan mendapat nilai 1 apabila berhasil melalui satu base meskipun tidak
berhasil memukul bola dengan baik, Pemain akan mendapat nilai 1 apabila masuk
ke ruang bebas atau base ke lima tanpa membuat kesalahan atau dimatikan lawan. Pemain
mendapat nilai 6 apabila dapat memukul bola dengan baik dan berlari dari base
pertama hingga kembali ke ruang bebas tanpa berhenti,
Regu
jaga mendapat nilai 1 apabila berhasil menangkap bola.
5.
Pergantian tempat
·
Pemain dapat berganti tempat atau mengganti
anggota regu dengan pemain baru, apabila
·
Regu pemukul telah enam kali melakukan
kesalahan,
·
Regu pemukul tersentuh oleh regu penjaga,
·
Regu penjaga berhasil menangkap bola sebanyak
lima kali hasil pukulan regu pemukul,
·
Kayu pemukul keluar dari garis pemukul dan
membahayakan pemain regu penjaga.
6.
Lamanya permainan.
·
Lama permainan tiga Inning.
·
Inning adalah satu kali menjadi regu pemukul dan
satu kali menjadi regu penjaga.
7.
Base
·
Tiap base hanya boleh ditempati satu pemain,
apabila ada dua pemain maka pelari yang terdepan mendapat hukuman satu kali
mati,
·
Pelari yang di belakang tidak boleh mendahului
pelari yang di depannya.
4. PERMAINAN KASTI
A.
Bola
·
Dibuat dari karet atau kulit yang di dalamnya
diisi sabut kelapa atau injuk
·
ukuran keliling bola 19-21 cm,
·
berat 30-70 gr atau 70-80 gr,dan
·
diameternya 20 cm.
B.
Pemukul
·
Pemukul kasti terbuat dari kayu yang berbentuk
stik pemukul.
·
panjang kurang lebih 50- 60 cm.
·
penampangnya berbentuk bulat telur (oval) dengan
ukuran lebar 5 cm dan tebal 3,5 cm,
·
serta panjang pegangan 15-20 cm.
C.
Cara permainan
Pemain pemukul berada di dalam garis
atau tempat bebas, cara bermain antara lain:
·
Bola dilempar oleh salah seorang tim penjaga
·
bola tersebut dipukul oleh tim yang sedang
memukul
·
Pemukul sesudah memukul harus cepat berlari ke
daerah tiang pertolongan atau tiang hinggap.
D.
Aturan Pertandingan atau Permainan
Sebelum bermain kasti, ada beberapa
1.
Pemain Kasti dimainkan oleh 2 regu tiap regu
berjumlah 15 orang, 3 sebagai cadangan atau pengganti dan 12 sebagai pemain
inti. Regu yang main disebut partai pemukul regu yang jaga disebut partai
lapangan
2.
Tiang Pertolongan, Tiang pertolongan terbuat
dari bahan yang tidak mudah patah, seperti besi, kayu, piber atau bambutiang
pertolongan ditancapkan di tengah lingkaran dengan jari-jari 1 meter dan tinggi
tiang pertolongan dari tanah ialah 1,5 meter, jarak tiang pertolongan dengan
garis pemukul adalah 5 meter dan jarak dari garis samping 5 meter.
3.
Tiang Hinggap atau Tiang Bebas, Tiang hinggap
dalam permainan kasti ada dua buah, yang ditancapkan dalam tanah lingkaran
berjari-jari 1 meter. Kedua tiang tersebut di tancapkan dengan jarak 5 meter
dari garis belakang dan 10 meter dari garis samping kanan dan kiri. Pemain yang
sidah berada di tiang hinggap aman dari incaran pemain penjaga yang memegang
bola selagi pemain pemukul tidak berpinddah ke tiang hinggap yang lainnya.
4.
Nomor Dada, Dalam permainan kasti setiap pemain
harus memakai nomor dada yang terbuat dari kain, terpasamg didepan dada dan
punggung. Nomor dada terdiri atas nomor 1-15, nomor urut 1-12 untuk pemain inti
dan untuk nomor 13-15 untuk pemain cadangan.
5.
Lama Permainan, Lamanya permainan di tentukan
dengan dua macam cara yaitu,
·
Pertama ditentukan dengan waktu
·
Jika di tentukan dengan waktu maka lama
permainan adalah 2 x 20 menit dengan istirahat 5 menit atau 2 x 30 menit dengan
istirahat 10 menit.
·
Kedua dilakukan dengan inning.
·
Inning ialah jumlah pergantian regu pemukul
menjadi regu penjaga atau sebaliknya. Jika ditentukan dengan cara inning,
jumlah inning dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua regu atau panitia
.
6.
Pukulan Benar, Pukulan dinyatakan benar apabila:
·
Bola setelah dipukul lewat garis pemukul dan
jatuh atau mengenai benda yang berada didalam lapangan permainan
·
Bola setelah di pukul melewati garis pemukul dan
jatuh atau mengenai benda di luar lapangan setelah melewati bendera atau
pembatas setengah lapangan permainan.
7.
Pukulan Luput atau Luncas, Pukulan dinyatakan
luncas (luput) apabila dalam usaha memukul kayu pemukul tidak mengenai bola
yang dilambungkan oleh pelambung.
8.
Pukulan Salah, Pukulan salah apabila bola
setelah di pukul tapi masih berada di areal pukul atau jatuh diareal pukul.
Serta bola keluar lapangan sebelum melewati garis tengah.
9.
Hak Memukul, Hak bagi pemukul antara lain
sebagai berikut:
·
setiap pemain dari regu pemukul memiliki hak
memukul satu kali pukulan dalam satu kesempatan.
·
Pembebas (velouser) memiliki hak memukul
sebanyak tiga kali, seorang pemukul dinyatakan sebagai pembebas apabila ia
satu-satunya pemain yang ada di ruang bebas.
10. Lambungan
Benar, Lambungan dinyatakan benar apabila:
·
Bola dilambungkan sesuai dengan arah permintaan
pemain pemukul.
·
Bola melaju dalam ketinggian antara lutut dan
kepala pemain pemukul.
·
Bola melaju tanpa ada gerakan putaran yang di
sengaja.
11. Nilai
·
Seorang pemukul yang benar pukulannya dapat
kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri nilai 2. Kejadian tersebut
disebut RUN
·
Seorang pemukul yang benar pukulannya dapat
kembali ke ruang bebas atas bantuan pukulan teman nilai
·
Partai lapangan mendapat nilai satu apabila
dapat menangkap bola pukulan lawan sebelum kena tanah.
·
Nilai 2 diberikan apabila seorang pemain dan
regu pemukul dengan pukulannya sendiri dan benar dapat langsung kembali ke
ruang bebas tanpa dimatikan lawan atau dinyatakan mati oleh wasit.
12. Pemain
Mati, Seorang pemain dari regu pemukul dinyatakan mati apabila anggota tubuh
selain kepala terkena lemparan bola dari regu penjaga selama perjalanan, dan
pemain mati bila sengaja menerima bola dengan kepala atas lemparan penjaga.
13. Bola
Mati, Bola mati adalah bola yang sudah tidak bisa dimainkan kembali di dalam
permainan atau lapangan. Adapun beberapa bola yang dianggap mati antara lain:
·
Bola dipegang pelambung dan pelambung berdiri
pada tempatnya
·
Apabila Pada pukulan salah atau tidak kena
·
Apabila bola hilang sehingga dicari tidak ketemu
·
Terjadi Pergantian bebas
14. Pergantian
Partai atau Pergantian Tempat
a)
Pergantian Bebas
·
Regu penjaga berhasil menangkap bola sebanyak 3
kali berturut-turut.
·
Pembebas memukul 3 kali salah
·
Ruang bebas di bakar oleh regu penjaga
·
Seorang pelari pada waktu berlari keluar dari
batas lapangan permainan.
·
Pada saat melakukan pukulan kayu pemukul
terlepas dari tangan pemukul dan keluar dari ruang pemukul
·
Anggota regu pemukul keluar dari ruang bebas
·
Regu pemukul merugikan lawan
·
Pemain pelari atau pemukul masuk keruang bebas
melewati garis belakang ruang bebas.
b)
Pergantian Tidak Bebas, Pergantian tidak bebas
terjadi apabila salah seorang dari anggota regu pemukul terkena lemparan yang sah
selama dalam perjalanan menuju ketiang hinggap atau keruang bebas, dan regu
pemkul tidak dapat mengenai regu penjaga kembali pada saat bola bebas.
15. Perwasitan,
Wasit berada di luar lapangan baik sebelah kanan maupun kiri, ada pun tugas
wasit serta kode tiupan peluit antara lain:
·
Bila permulaan permainan wasit memanggil kedua
kapten dari masing-masing tim untuk melakukan tos atau siapa yang mulai
permainan terlebih dahulu baik sebagai pemukul maupun penjaga.
·
Mengatur jalannya pertandingan
·
Mengecek kesiapan skoring sit
·
Mengecek nama pemain dan nomor dada
·
Wasit meniup peluit 3 x panjang untuk memulai
pertandingan
·
Pada saat memanggil pemain pemukul untuk memukul
wasit meniup peluit 3x pendek.S
·
Pada saat pukulan salah wasit melakukan kode
tiupan peluit sebanyak 2x pendek.
·
Bila terjadi pemain terkena lemparan bola
sebelum tiang pertolongan atau tiang bebas dan ruang bebas, wasit meniup peluit
1x panjang tanda pergantian bebas.
·
Bila bola hilang wasit meniup peluit 3x pendek
·
Setelah permainan selesai permainan atau waktu
habis wasit meniup peluit 3x panjang
16. Skoring
Sit, Skoringsit adalah pembantu wasit untuk jalannya suatu pertandingan,
tugasnya adalah:
·
mengecek pemain.
·
menyamakan nomor dada dengan nama yang ada di
skoring sit yang diberikan oleh masing-masing regu.
·
memanggil pemain yang akan melakukan pukulan.
·
bila ada pergantian pemain skoring sit lah yang
bertanggung jawab atas kecocokan yang ada pada skoring sit tersebut.
·
menghitung nilai masing-masing regu.
5. PERMAINAN KIPPERS
5.1. Permainan Kippers
Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari
segi teknik melempar, menangkap, maupun memukul bola. Perbedaannya hanya pada
permaianan kasti ada regu penjaga yang bertugas sebagai pelempar atau pemberi
bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul sendiri yang
melambungkan bola dan kemudian memukulnya, Manfaat permainan kippers adalah:
1.
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh
yang meliputi kesegaran jasmani, rohani, dan kesehatan.
2.
Meningkatkan solidaritas antar individu
3.
Meningkatkan ketangkasan dan keterampilan
4.
Meningkatkan kretifitas dan rekretif
5.2. Peraturan Kippers
Adapun beberapa peraturan dalam permainan kippers adalah sebagai berikut
:
1.
Ukuran lapangan terbesar adalah 60 x 30 m,
dengan ukuran ruang pemukul dan ruang bebas menjadi lebar 65 x 30 m. ukuran
lapangan untuk anak-anak adalah 45 x 25 m, dengan ruang pemukul dan ruang bebas
adalah 30 x 25.
2.
ruang
pemukul 5 x 30 m, ruang bebas 5 x 30 m.
3.
tiang hinggap / bebas terlaetak di belakang
lapangan dengan dua buah tiang. Jarak antar tiang adalah 10 m. dan berjarak 5 m
dari garis belakang. Keduanya berdiri di dalam lingkaran dengan diameter 1m.
tinggi tiang bebas minimal 0,5 meter dan harus dapat dengan mudah dibeadakan
dengan tiang-tiang gais-garis batas.
4.
panjang kayu pemukul minimal 50 cm dan maksimal
60 cm. Penampang kayu berbentuk oval lebarnya tidak melebihi 5 cm, tebal 3,5 cm
dan boleh diberi pembalut agar tidak mudah lepas pada saat dipukulkan.
5.
bola yang digunakan adalah bola kasti, dengan
kelilingnya 19 cm-21 cm, dan beratnya 70-80 gram.
6.
lama permainan minimal 2 x 20 menit, maksimalnya
2 x 30 menit, tidak terhitung waktu istirahat yaitu 10 menit.
7.
tiap regu terdiri dari 12 orang pemain yang
salah satunya harus ada kapten regu, semua pemain harus mengenakan nomor dada.
8.
wasit atau pemimpin pertandingan harus memegang
teguh aturan-aturan permainan. Petunjuk dan keputusan wasit adalah pasti dan
harus diurut. Perlengkapan wasit adalah arloji dan peluit.
9.
setelah diadakan undian, wasit menentukan regu
pemukul dan regu pemain.
10. regu
pemukul berkumpul di ruang bebas, setelah dipanggil oleh pencatat sesuai nomor
urut segera ke ruang pemukul untuk memukul.
11. pemain-pemain
regu lapangan bersiap pada tempatnya masing-masing yang diatur oleh kapten
regunya. Hal-hal yang harus mereka perhatikan adalah : 1) tidak boleh berdiri
di dalam ruang bebas, 2) tidak boleh ada pemain lain di dalam ruang pemukul
kecuali pemukul.
12. pemukul
melambungkan bolanya sendiri dan memukulnya.
13. jumlah
pukulan hanya satu pukulan saja, kecuali pembebas berhak tiga kali memukul
bola.
14. para
pemain mendapat giliran memukul sesuai dengan nomor urut, nomor
pengganti/cadangan mendapat nomor yang digantinya. Setelah istirahat, regu yang
menjadi pemukul adalah regu lapangan pada permulaan pertandingan.
15. pemukul
berada di dalam bujur sangkar / ruang pemukul. Pemukul tidak boleh berdiri di
salah satu garis batas atau atau di luarnya sebelum kayu mengenai bola. Jika
dilanggar maka pukulan salah.
16. bola
yang melampaui garis-garis batas ruang pemukul, tidak melewati garis samping
sebelum bendera batsa tengah, denga terlebih dulu mengenai tanah, pemain atau
tiang pertolonganmelewati garis samping sesudah bendera batas tengah
17. pukulan
salah ialah:
·
kalau bola jatuh didalm ruang pemukul, diatas
gariS
·
kalau bola terpukul oleh tangan
·
kalau bola setelah dipukul jatuh mengenai
pemukul sendiri mengenai pelambung atau pembantunya, sedang mereka ada didalam
ruang pemukul
18. pukulan
diebut luncas (luput), kalau di dalam usaha memukul bola, kayu pemukul tidak
mengenai bola
19. sehabis
memukul, kayu pemukul harus diletakan di dalam bujur sangkar ruang pemukul,
kalau kayu pemukul terjatuh keluar batas atau sebagian saja kayu pemukul keluar
dari garis batas ruang pemukul, maka si pemukul tidak berhak mendapatkan nilai,
kecuali kalau ia sebelum menyentuh tiang pertolongan sempat dan dapat
membetulkan letak kayu pemukul sebagaimana mestinya
20. pada
tiap-tiap permmmulaan permainan, sehabis bertukar tempat dan sehabis istirahat,
pemain dari regu pemukul tidak boleh masuk keruang pemukul sebelum dipanggil
oleh penulis, pelanggaran hal ini dihukum dengan beretukar bebas
21. tiap-tiap
pemukul sesudah pukulan betul, pukulan salah atau pukulan luncas disebut
”pelari”
22. sesudah
pukulan betul, pemukul harus lari langsung ke salah satu dari tiang bebas dan
dari tiang bebas, kalau menurut perkiraannyan dia tidak akan kena lempar, ia
boleh terus kembali keruang bebas
23. kalau
pukulan salah satu luncas, yang boleh lari hanyalah si pemukul sendiri, tetapi
tidak boleh lari lebih jauh dari tiang pertolongan, kecuali apabila bola oleh regu
lapangan dimainkan denagn maksud untuk melempar pelari itu. Untuk pukulan salah
satu atau luncas pelari tidak mendapatkan untuk larinya
24. pelari-pelari
pada tiang pertolongan pada tiang bebas, boleh melanjutkan larinya apabila bola
sudah dalam permainan. Pada saat bola terlepas dari tangan pelambung untuk
dipukul, seorang pun tidak boleh lari, kalau belum nyata bahwa hasil pukulan
itu betul
25. pemain
dari regu pemukul, mendapatkan nilai dual bila pukulanya sendiri betul dan ia
dapat lari dari ruang pemukul menuju kesalah satu tiang bebas, dan langsung
kembali ke ruang bebas dengan selamat, artinya tidak melakukan pelanggaran atau
tidak terganggu karena pertukaran tempat
26. pada
saat bola mati pelari tidak boleh lagi mulai lari
27. pemain-pemain
dari regu pemukul dilarangt keluar dari batas-batas ruang bebas dan ruang
pemukul
28. Apabila
seorang pelari dalam perjalanannya dirintangi dengan sengaja oleh pemain regu
lapangan, maka pelari itu boleh meneruskan perjalanannaya dengan bebas sampai
ketempat perhentian yang berikutnay (tiang bebas, ruang bebas)
29. bola
disebut mati : a) apabila bola sudah ada didalam tangan pelambung yang sudah
siap berdiri di dalm petak pelambung, b) apabila pukulan salah, kecuali kalau
bola dipermainkan oleh regu lapangan, c) apabila pukulan luncas, kecuali kalau
bola dipermainkan oleh regu lapangan, d) apabila bola hilang, terhitung mulai
dari saat waktu wasit membunyikan peluit tanda bola hilang (dua kali tiupan
panjang), e) apabila terjadi bertukar bebas
30. bola
didalam permainan: a) sehabis pukulan betul, b)kalau sesudah pukulan luncas,
atau pukulan salah, bola lalu dimainkan oleh regu lapangan, c)kalau sesudah
tanda peluit diakhirnya Bola hilang, bola sesudah diketemukan kembali dan sudah
ada di dalam lapangan.
31. Bola
hilang kalau tidak bola dapat diambil oleh regu lapangan dengan cara biasa.
Termasuk juga, bila bola terjauh di belakang penonton, sehingga bola tidak
dapat diambil dalam waktu yang sepatutnya. Untuk menentukan hal ini diserahkan
kepada kebijaksanaan wasit. Wasit menyembunyikan peluit tanda bola hlang pada
saat sekiranya bola itu sudah dapat diambilo kembali kalu tidak terhalang.
32. lemparan
dipandang sah jika lemparan langsung mengenai pemain dari regu pemukul. Bola
yang sebelum mengenai pemain tetapi mengenai tanah / tiang lebih dulu maka tidak
sah.
33. jika
seorang regu pemukul kena .lemparanmaka mulai dari saat itu juga regu lapangan
berganti menjadi regu pemukul, dan regu pemukul menjadi regu lapangan.
34. selama
belum ada tanda peluit, bahwa permainan akan dimulai lagi, semua pelari yang
sementara berlindung pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas, boleh
langsung masuk ke dalam ruang bebas.
35. pertukaran
tidak bebas juga berlaku jika pemain dari regu pemukul memegang bola di tempat
dimana saja. Ini juga berlaku untuk bola yang dilemparkan oleh pelambung kepada
pemukul. Apabila si pemukul memegang bola waktu akan memukul, maka hal ini
term,asuk pergantian bebas.
36. bila
terrjadi ada pemain pelari yang akan kena lempar, terdapat pemain regu pemukul
keluar dari ruang bebas dengan perkiraan akan terjadi bertukar tidak bebas
dengan maksud segera membalas melempar, maka dihukum dengan bertukar tempat
bebas.
37. pada
saat pelari yang akan dilempar, pemain regu lapangan tidak diperkenankan masuk
ke dalam ruangan bebas sebelum lemparan terjadi dan hasil lemparan dinyatakan
dengan tanda isyarat peluit oleh wasit, maka hukumannya adalah lemparan itu
dianggap tidak sah.
38. bertukar
bebas terjadi: a) pada saat regu lapangan sudah memiliki tiga bola tangkap
berturut-turut dengan tidak selang terjadi pertukaran (dalam satu babak), b)
kalau sudah pukulan terakhir dari pembebas, ruang bebas dapat dibakar regu
lapangan atau pukulan terakhir ini salah, c) kalau pelari pada waktu masuk ke
dalam ruang bebas, lari terlanjur melampaui garis batas belakang ruang bebas ,
d) kalau pemain dari regu pemukul ada yang keluar dari ruang bebas tidak untuk
memukul, e) kalau pemain dari regu pemukul (pelari) keluar dari bataslapangan
pemain, f) apabila kayu pemukuul pada waktu dipukulkan terlepas dari tangan
pemukul.
39. tiap
bola yang terpukul yang dapat ditangkap pemain lapangan, sebelum mengenai
tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap dan dihitung pula satu nilai.
40. pemain
dari regu pemukul yang tiba gilit\rannya untuk memukul bola, sedang semua
pemain dari regunya masih berdiri pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas,
pemain tersebut dinamakan pembebas.
41. sesudah
pukulan yang terakhir dari pembebas, setiap pemain regu lapangan berhak
membakar yang disebut membakar ialah berdiri dengan dua kaki di dalam ruang
bebas dengan membanting bola.
42. memperlambat
permainan dengan sengaja dilarang, dan wasit wajib memperingatkan regu yang
bersangkutan. Kalau hal ini diulangi lagi wasit berhak menjatuhkan hukuman
sebagai berikut :
·
bila regu pemukul yang melakukannya, hukumannya
adalah pertukaran bebas,
·
kalau regu lapangan yang m,elakukannya, maka
pemain-pemain regu pemukul (pelari) yang berada pada tiang bebas boleh langsung
dengan bebas kembali masuk ke dalam ruang bebas. Kalu tidak ada pemain pemukul
yang berada pada tiang pertolongan ataupun pada tiang bebas, regu pemukul
mendaptkan nilai tambahan nilai
6. Bola Bakar
Permainan Bola Bakar dahulu dikenal dengan nama slagbal, yang berasal
dari negeri Belanda, slagbal berarti bola pukul. Dalam permainan ini selain
menggunakan bola kecil, tongkat pemukul, dan tiang. Juga menggunakan tong
pembakar, sehingga hingga kini permainan ini dinamakan Bola bakar. Adapun
bentuk dan cara bermainnya sangat sederhana dan mudah,sebagai berikut :
6.1. Sarana yang digunakan :
Permainan Bola Bakar ini juga tidak lepas dari sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk menunjang berlangsungnya permainan ini, antara lain sebagai
berikut
1.1. Lapangan
Lapangan merupakan sarana yang
terpenting dalam Permainan Ronders, mengingat permainan ini memerlukan tempat
yang luas.
1.2. Tongkat
pemukul :
Tongkat pemukul yang digunakan
berbahan dari kayu serat yang panjang. Adapun ukuran panjang pemukulnya antara
50 s.d 60 cm dengan panjang pegangannya antara 15 – 20 cm. garis tengahnya 3
cm.
1.3. Bola
:
Bola terbuat dari karet yang tidak
terlalu keras dengan bagian dalam diisi dengan serabut kelapa atau sejenisnya.
Bola dengan berat 70 – 85 gram ini mempunyai keliling sebesar 19 – 21 gram.
Biasanya penampang bola diberi warna mencolok, seperti warna merah.
1.4. Tiang
hinggap :
Menggunakan besi/ bamboo / kayu
dengan tinggi dari tanah 0,5 m. di sekeliling tiang hinggap harus diberi
semacam lingkaran, yang berguna untuk pembatas pemain yang sedang hinggap
disana agar tidak keluar dari tiang hinggap, sehingga bisa dilempar oleh
penjaga.
1.5. Papan
hangus :
Ada yang unik dari permainan bola bakar
ini, yaitu tersedianya papan penghangus. Papan ini terbuat dari bahan yang jika
bola dipukulkan bisa terdengar oleh pemain dan penjaga. Dan istilah untuk bola
yang dilemparkan ke tong pembakar dinamakan bola terbakar. Oleh karena itu permainan
ini dinamakan bola bakar.
6. 2. Jumlah pemain
Tidak ada perbedaan antara jumlah pemai dalam ke empat jenis permainan
bola kecil ini. Yaitu untuk jumlah tiap regunya terdiri dari 12 orang pemain
dengan 3 orang sebagai cadangan. Di setiap pemain inti diberi nomor punggung
dan dada dari 1 – 12. Salah seorrang dijadikan kapten regu.
6.3. Wasit
Sebagai sebuah permainan yang akan dipertontonkan kepada khalayak, sudah
menjadi aturan yang baku untuk mencantumkan wasit sebagai pengadil dilapangan,
agar permainan terlihat lebih menarik untuk dimainkan dan dinikmati, adapun
wasit dalam Permainan Bola bakar berjumlah 5 orang dengan tugas masing – masing
wasit sebagai berikut :
3.1. Seorang
wasit kepala, bertugas sebagai pemimpin pertandingan
3.2. Tiga orang
hakim garis yang membantu hakim kepala untuk memimpin pertandingan
3.3. Seorang
pencatat nilai yang bertugas mencatat skor masing – masing regu guna menentukan
pemenang jika permainan selesai.
6.4. Waktu permainan
Jalannya pertandingan permainan bola bakar ditentukan oleh waktu. Adapun
waktu yang ditentukan adalah antara 25 – 30 menit tergantung kesepakatan
sebelum pertandingan dimulai. Diantara waktu inti diselingi istirahat selama 5
– 10 menit.
6.5. Jalannya permainan :
Permainan bola bakar dapat dilakukan oleh putra/putri maupun campuran
dengan seorang kapten yang melakukan undian bersama wasit sebagai pengawasnya.
Dalam permainan bola bakar ada beberapa perbedaan yang mendasar dari permainan
kasti antara lain :
1.
Pemukul :
Setiap
pemukul mempunyai kesempatan memukul 3 kali. Pukulan dinyatakan betul jika
telah melewati garis muka dan jatuh di dalam garis salah dan perpanjangannya.
Setelah melakukan pukulan, pemukul harus meletakkan tongkatnya ditempat semula
dan berlari ketiang hinggap. Setiap pemain pemukul dapat dimatikan sebanyak 10
kali.
2.
Penjaga :
Berusaha
mematikan lawan baik dengan membanting bola ke tong pembakar maupun dengan
melakukan tangkap bola.
3.
Pergantian tempat :
Maksudnya
adalah berganti tugas antara pemukul yang berubah menjadi penjaga kaena suatu
sebab. Adapun sebab itu antara lain telah terjadi tangkap bola sebanyak 5 – 10
kali, tergantung kesepakatan sebelum pertandingan. Telah terjadi mati sebanyak
10 kali. Di dalam ruang bebas sudah tidak ada satupun pemain dari regu pemukul
maupun pelambung.
4.
Teknik melempar dan menangkap bola :
Tidak
ada perbedaan yang signifikan antara cara melempar dan menangkap dalam
permainan bola bakar dengan cara melempar dan menangkap dalam permainan kasti.
Karena dalam setiap permainan bola kecil, dalam hal ini, kasti, rounders, bola
bakar, keppers teknik melempar dan menangkap bola adalah sama.
5.
Kesalahan ( mati ) yang dicatat wasit :
Tindakan
pemukul yang dinyatakan mati oleh wasit adalah kesalahan memukul sebanyak 3
kali. Meletakkan kayu pemukul tidak pada tempatnya. Pada saat berlari pemain
tidak menyentuh tiang hinggap yang dilaluinya. Pemain menggangu bola. Dan yang
terakhir adalah pembakar telah memukulkan bola ke tong pembakar.
6.
Nilai :
Seorang
pemain akan mendapat skor / nilai jika memenuhi criteria sebagai berikut :
·
Seorang pelari akan mendapat nilai 2 jika pelari
tersebut dapat memukul bola dan dinyatakan sah, dan berlari ketiang – tiang
hinggap serta dapat kembali ke ruang bebas dengan pukulannya sendiri, dan tidak
melakukan kesalahan dalam larinya.atau istilah dalam permainan adalah home run.
·
Seorang pemain yang melakukan pukulan sah dan
berlari ketian g hinggap, berhenti disana untuk menunggu giliran pukulan
berikutnya tiba, dan berlari kembali jika pukulan berikutnya dinyatakan sah dan
kembali ke ruang bebas tanpa melakukan kesalahan, maka orang tersebut mendapat
nilai 1.
·
Seorang diberi nilai 0 jika tidak melakukan hal
– hal yang diatas.
7.
Bunyi peluit ( untuk wasit ) :
Untuk
menyamakan asumsi dalam permainan antara wasit dan pemain, maka harus dibuat
kesepakatan menggunakan kode / isyarat berupa tiupan peluit yang digunakan oleh
wasit. Adapun macam dan jenis peluit yang dibunyikan adalah sebagai berikut :
·
Peluit pendek sebanyak satu kali dimaksudkan
jika pembakar telah membakar papan hangus ( sebagai tanda jika papan yang
digunakan sekiranya tidak bisa didengar oleh pemain )
·
Pendek sebanyak dua kali jika pukulan salah
·
Tiupan panjang tiga kali adalah pada saat
permulaan pertandingan, akhir pertandingan, awal istirahat, akhir istirahat,
dan pada pertukaran tempat.
7. OLAHRAGA SOFTBALL
7.1. Permainan softball
Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga Softball adalah
salah satu cabang olahraga permainan ini sangat menarik, karena dalam
permainannya menggunakan seragam yang menarik dan menggunakan teriakan-teriakan
dengan istilah asing. Di Indonesia Softball mirip dengan permainan Bola Kasti.
Softball lahir di Amerika Serikat dan diciptakan oleh Hancock pada tahun 1887
di kota Chicago. Pada saat itu Softball dikenal dalam bentuk permainan dalam ruangan
atau ditempat tertutup, namun pada tahun 1930 di ubah menjadi permainan di
lapangan terbuka oleh H. Fiscer dan M.J Panley. Pertama kali softball masuk
agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia pada penyelenggaraan PON ke
VII di Surabaya (Engkos Kosasih, 1993 : 314). Permainan Softball disebut juga
Indoor-Baseball, termasuk olahraga beregu yang dapat dikelompokkan ke dalam
permainan bola pukul. Sekilas permainan ini mirip permainan bola kasti, tetapi
dalam permainan Softball benar-benar membutuhkan ketangkasan dan menguras
banyak pikiran (Agus Mukholid, 2004 : 58).
Permainannya, softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7
inning, yaitu masing-masing regu mendapat giliran menjadi pemain bertahan dan
menyerang masing-masing 7 kali. Pergantian ini apabila regu bertahan berhasil
mematikan pemain dari regu penyerang sebanyak 3 orang. Cara memainkannya ialah
seorang pemukul melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher
(pelempar bola). Bola dipukul dengan menggunakan alat pukul (bat). Pelempar
bola bertugas dari tengah lapangan, dimana anggota regunya bertugas juga di
tiga home base, 4 di luar lapangan dan satu di home plate. Seorang pemukul,
harus berhasil mengelilingi semua base sebelum bola mengenai base yang ditujunya
Pemukul dapat menolak lemparan bola yang dirasa tidak sesuai. Akan tetapi,
lemparan yang ketiga harus dipukul (Agus Mukholid,2004 : 58).
Perlengkapan itu harus ada untuk dapat bermain softball dengan aman dan
lancar. Peralatan yang digunakan untuk bermain antara lain :
1.
Glove (pelindung tangan)
2.
Bola Softball
3.
Pemukul
4.
Leght guard
5.
Body protector
6.
Masker
7.
Lapangan lengkap
Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain
softball untuk dapat mengikuti permainan Softball dengan baik. Del Bethel (1987
: 16 - 20) mengungkapkan bahwa “teknik yang harus dikuasai meliputi teknik
melempar bola (throwing), menangkap bola (catching), memukul bola (batting),
menghadang tanpa ayunan (bunting), lari dari base ke base dan meluncur (base
running and sliding)”. Dari masing-masing unsur teknik tersebut harus dikuasai
dengan baik untuk dapat bermain dengan baik
pada saat bertahan maupun menyerang. Ada empat macam aspek latihan yang
perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama yaitu: 1). latihan fisik, 2).
latihan teknik, 3). latihan taktik dan 4). latihan mental (Rubiyanto, 2000 :
52).
Di samping itu dalam situasi bermain diperlukan keterampilan-keterampilan
khusus untuk dapat bermain dengan baik. Bergerak cepat terhadap bola untuk
menangkap, melakukan pukulan dan melempar keras diperlukan keterampilan
otot-otot yang luas dan menghendaki ketelitian yang besar. Tetapi ternyata bagi
pemain pemula mendapat kesulitan untuk menampilkan keterampilan menjaga di
lapangan atau menangkap dan melempar bola, hal tersebut perlu disempurnakan
agar diperoleh ketetapan dan ketelitian yang lebih besar (Parno, 1992).
Teknik dasar bermain Softball sangat penting sebab merupakan permulaan
dalam bermain Softball yang baik dan benar sesuai dengan cara teknik
masing-masing. Para pemain Softball diharuskan dapat menguasai teknik dasar
bermain Softball untuk dapat memberikan variasi permainan dan menerapkan taktik
atau strategi dalam berlatih setiap minggunya maupun p nkan oleh pelatih dan
pemain untuk dapat meraih poin sebanyak-banyaknya. Softbool atau softball
adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari 2 tim.
Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock
di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga
sejenis yaitu bisbol (baseball) atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter
28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher)
dan menjadi sasaran pemain lawan yang memukul (batter) dengan menggunakan
tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim yang
memukul (offense). Tiap tim berlomba
mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base)
pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Cabang olahraga Softball
boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anakanak muda, terutama para
pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang
menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka
sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball
sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesi. Suasana sebuah pertandingan
softball
Terdapat tiga
tipe permainan softball:
1. Fast pitch
softball merupakan permainan ditentukan oleh pitcher. Pitcher melempar bola
dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya
lempar pitcher dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau
sama dari posisi glove.
2. Modified
pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah
untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fastpitch sehingga
pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan
peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak
antara base, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pitcher dalam
modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan
putaran lengan melebihi bahu.
3. Slow pitch
softball memberikan kemudahan bagi batter untuk memukul bola. Batter diberi
bola terus-menerus oleh pitcher sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pitcher
pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial
sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
7.2. Alat dan Fasilitas softball
1. Lapangan
Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair
territory) dan daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair
terbagi menjadi dua bagian, Infield, dan outfield. Di dalam daerah infield
terdapat 4 marka yang disebut base. Base diberi nomor berlawanan dengan arah
jarum jam, dimulai dari base awal yang disebut home plate, diteruskan dengan
base pertama, base kedua dan base ketiga. Base berbentuk bujur sangkar dengan
sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah.
Sudut dari keempat base membentuk bujur sangkar yang disebut diamond. Di
belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14
meter di belakang home plate.
Jarak lintasan antar marka yang ditentukan
Lintasan Fast Pitch
|
Lintasan Slow Pitch
|
60 kaki (18,29 m)
|
60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)
|
Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan
Dewasa
|
Di bawah 18 tahun
|
Di bawah 15 tahun
|
|||
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
43 kaki (13,11 m)
|
46 kaki (14,02 m)
|
40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46 kaki (14,02 m)
|
40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46 kaki (14,02 m)
|
Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
Dewasa
|
Di bawah 18 tahun
|
Di bawah 15 tahun
|
||||
Puteri
|
Putera
|
Puteri (univ)
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
50 kaki (14,02 m)
|
50 kaki (15,24 m)
|
50 kaki (15,24 m)
|
50 kaki (14,02 m)
|
46 kaki (14,02 m)
|
50 kaki (14,02 m)
|
46 kaki (14,02 m)
|
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan softballl
termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang
grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Tiap
pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar
sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan
seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim
dalam melaksanakan pertandingan resmi.
3. Glove
Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk
menangkap bola, sementara first baseman dan catcher mengenakan mitt (glove
mempunyai jari, sedangkan mitt tidak).
4. Bat atau
pemukul
Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat
khusus yang diperuntukkan untuk softballl. Ketentuan pemakaian dan
kharakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi
Sofbol Internasional. Batter helmet dipakai untuk melindungi kepala seorang
batter dari terjangan bola dan cidera, sementara pakaian pelindung (protective
gear) untuk seorang penangkap bola (catcher), dan sepatu pool (cleats).
4. Helmet
Permainan softball sangat beresiko pada kepala, helmet adalah sebagai
pelindung kepala para pemain pada waktu sebagai runner dan batter. Catcher juga
harus nengenakan helm sebagai pengaman pada waktu sebagai cather.
3. Wasit
pertandingan (umpire)
Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang hingga tujuh orang
hakim pertandingan yang disebut umpire. Terdapat satu orang plate umpire dan
tiga base umpire yang menjaga pertandingan . Selebihnya umpire memantau daerah
outfield. Dalam pertandingan fast pitch dihakimi oleh empat umpires (satu plate
umpire, tiga base umpire). Istilah untuk seorang umpire adalah “blue ”,
disebabkan seragam mereka selalu berwarna biru. Posisi seorang umpire adalah
berdiri di belakang catcher dan batter. Berfungsi untuk melihat arah datangnya
bola yang dilempar pitcher ke catcher apakah itu strike atau ball. Umpire juga
mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang
sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin
pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin
pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol adalah
mutlak, Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat diganggu
gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau manager team
menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan dan dapat diterima apabila
protes dilaukan terhadap salah penerapan rules. Jadi ada permainan yang dapat
dilanjutkan dengan protes (game under protes, selengkapnya dapat dibaca pada
Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh ISF). seorang Umpire dapat
mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih (coach) keluar
lapangan, jika menurut umpire mengganggu jalannya pertandingan.
4. Permainan
Softball dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal
memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9
babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding
masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka
(run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar
bola (pitcher) tim bertahan melemparkan bola kearah penangkap bola (catcher)
sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran
memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat
giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul
digantikan tim yang bertahan. Skor atau run dihasilkan dari seorang runner
berlari menginjak semua base secara berurutan dan kembali menginjak home plate.
Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu
angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran
memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning.
Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning
tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim
yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang. Jika dalam inning yang
ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning
tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu
disebut ie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan
rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor)
mendapat giliran memukul.
7.3. Posisi Pemain
1. Melempar
Bola (Pitching)
Permainan dimulai pada saat umpire memulai pertandingan dan meneriakkan
kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya
masing-masing, pertarungan antara pitcher di tim bertahan dan batter di tim
yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang pitcher berdiri diatas
plate dan menghadap ke arah catcher. Pitcher akan berusaha melempar bola sekuat
tenaga ke mitt catcher. Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang
disebut zona strike (strike zone), dimana hasil akhir lemparan terdapat diatas
home plate dan tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut
batter. Jika bola dalam zona strike tidak terpukul oleh batter, maka umpire
akan berteriak “strike”. Dan apabila bola keluar dari zona strike, namun batter
tidak mencoba memukul bola maka umpire akan berteriak “ball”. Zona strike
adalah
zona dimana bola dalam wilayah pukul batter. Pada saat melempar, pitcher
akan berusaha membuat bola strike dengan sekuat tenaga agar batter kesusahan
memukul bola walaupun bola berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang
pitcher adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
2. Penangkap
bola (catcher)
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang catcher. Catcher
dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan
pitcher. Catcher menggunakan helm, catcher mask untuk melindungi kepala dan muka,
body protector untuk melindungi daerah badan dan legguard untuk melindungi
daerah lutut kebawah. Posisi catcher adalah jongkok di belakang batter. Seorang
pitcher dan catcher diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan
isyarat-isyarat untuk bekerjasama mematikan seorang batter. Seorang catcher
kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena dalam pertandingan catcher
dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.
3. Penjaga
(fielder)
Selain pitcher posisi 1 dan catcher posisi 2, tim bertahan memiliki 7
orang fielder yang terbagi dalam 4 penjaga daerahd alam (infielder) dan 3 orang
penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam yaitu: penjaga base satu (1st
base) posisi 3, penjaga base dua (2nd base)posis 4, Penjaga antara base dua dan
tiga (shortstop)posisi 6 , dan penjaga base tiga (3rd base) posisi 5. Sedangkan
penjaga luar terdapat di sebalah kiri (left fielder) posisi 7, tengah (center)
posisi 8, dan kanan (right fielder) posisi9. Semua fielder (termasuk pitcher
dan catcher) berusaha mematikan 3 orang tim lawan agar mendapat giliran
memukul. Karena run hanya bisa didapatkan dalam posisi menyerang.
4. Memukul
(Batting)
Tiap batter mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. 3 kali
strike akan membuat batter mati “Strike Out”. Dan apabila 4 kali ball maka
batter diperbolehkan jalan bebas kearah base satu (free walk). Apabila batter
berhasil memukul bola, batter akan berlari sekuat tenaga mencapai base satu
sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di tangkap oleh penjaga base satu.
Jika batter berhasil sampai di base satu sebelum penjaga base satu menangkap
bola maka batter “safe”. Namun bila penjaga base satu lebih cepat menangkap
bola, maka batter “out”. Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit
and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu.
Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim
penyerang.
Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa
lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran
lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih
dalam permainan ini. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang,
tidak memandang usia, baik pria maupuan wanita.
Setiap regu terdiri dari 9 orang yaitu: pitcher posisi 1, catcher posisi
2, tim bertahan memiliki 7 orang fielder yang terbagi dalam 4 penjaga daerahd
alam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam
yaitu: penjaga base satu (1st base) posisi 3, penjaga base dua (2nd base)posis
4, Penjaga antara base dua dan tiga (shortstop)posisi 6 , dan penjaga base tiga
(3rd base) posisi 5. Sedangkan penjaga luar terdapat di sebalah kiri (left
fielder) posisi 7, tengah (center) posisi 8, dan kanan (rightfielder) posisi9.,
dalam permainan ada 2 regu yang
berlawanan. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah
dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders.
Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan
dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat
disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat
dimiliki, secara gotong-royong.
DAFTAR PUSTAKA:
http://kumpulan-artikel-olahraga.blogspot.com/2011/09/bang-olahraga-kriket.html
http://kendiahdp.blogspot.com/2012/06/penjaskes-permainan-bola-kecil.html
http://luvutoo.blogspot.com/2013/04/bola-bakar.html#ixzz2PHtJy49T
http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/olahraga-softball.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisbol
http://luvutoo.blogspot.com/2013/04/kasti.html#ixzz2PHseoxVy
http://www.scribd.com/doc/62120556/5-Permainan-Bola-Kecil
0 Response to "SEMUA TENTANG PERMAINAN BOLA KECIL"
Post a Comment